Apa Penyimpangan Prosedur yang Dilakukan Daihatsu-Toyota Hingga Setop Kirim Mobil?

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 22 Des 2023 17:33 WIB
Daihatsu. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Daihatsu dan Toyota untuk sementara waktu menyetop pengiriman mobilnya terkait penyimpangan prosedur. Apa penyimpangan prosedur yang dilakukan keduanya?

Daihatsu baru saja mengungkap hasil investigasi yang dilakukan komite independen terkait penyimpangan dalam prosedur pengujian. Penemuan penyimpangan prosedur itu bahkan membuat Daihatsu dan juga Toyota untuk sementara waktu menyetop pengiriman mobilnya di Jepang dan di berbagai negara. Distribusi Daihatsu dan Toyota di Indonesia juga kena imbas dari kasus itu. Memang apa penyimpangan prosedur yang dilakukan Toyota dan Daihatsu?

Sekadar kilas balik, dalam dokumen laporan investigasi dijelaskan pada 28 April 2023 Daihatsu membuat pengumuman terkait penyimpangan prosedur saat uji tabrak samping untuk beberapa model yang dipasarkan di luar negeri.

Selanjutnya pada 15 Mei 2023, dari temuan pertama itu, Daihatsu membentuk komite independen yang berisi ahli hukum dan ahli teknis yang tidak memiliki saham di Daihatsu untuk sepenuhnya mengidentifikasi penyimpangan sekaligus mencari akar masalah.

Dalam pengumuman kedua 19 Mei 2023, Daihatsu kembali membuat pengumuman terkait penyimpangan prosedur untuk proses sertifikasi uji tabrak Daihatsu Rocky Hybrid dan Toyota Raize hybrid.

Selain mengkonfirmasi fakta-fakta dari masing-masing penyimpangan pada pengumuman pertama dan pengumuman kedua, komite juga melakukan investigasi untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang serupa dengan penyimpangan ini untuk sepenuhnya mengklarifikasi sifat masalah dengan mengidentifikasi penyimpangan prosedural dalam sertifikasi legal kendaraan yang dikembangkan Daihatsu kepada pihak berwenang di masing-masing negara.

Secara khusus, komite melakukan investigasi untuk mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan prosedural berikut ini yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk meloloskan uji sertifikasi sebagai kasus serupa. Setidaknya ada tiga indikasi penyimpangan prosedur yang dilakukan dalam temuan terbaru. Berikut rinciannya.

1. Modifikasi dan penyesuaian yang tidak tepat: tindakan di mana orang yang bertanggung jawab untuk melakukan pengujian dan lain-lain secara sengaja memodifikasi atau menyesuaikan kendaraan atau peralatan eksperimental secara tidak tepat dan sebagainya.

2. Pernyataan palsu: tindakan di mana orang yang bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan pengujian dan lain-lain secara sengaja mengajukan permohonan sertifikasi dengan menggunakan laporan pengujian dengan informasi yang tidak benar, misalnya dengan membuat transkripsi yang tidak benar dari laporan pengujian internal ke laporan pengujian

3. Memanipulasi data asli: tindakan di mana orang yang bertanggung jawab untuk melakukan pengujian dan lain-lain dengan sengaja memasukkan informasi palsu dalam laporan pengujian internal, laporan pengujian. Seperti dengan mengarang, menyalahgunakan, atau memalsukan data pengujian.

Adapun dalam temuan terbaru itu, komite independen mengidentifikasi 174 kasus yang terdiri dari 28 kasus modifikasi dan penyesuaian tidak tepat, 143 kasus pernyataan palsu, dan 3 kasus lainnya manipulasi data asli.

Sebagai gambaran, pada kasus modifikasi dan penyesuaian yang tidak tepat ditemukan pada pengaktifan pengatur waktu untuk airbag. Selanjutnya kasus pernyataan palsu ditemukan pada kekeliruan dalam pernyataan hasil uji. Ditemukan juga pemalsuan dari pengujian kecepatan, dan tekanan udara ban. Kemudian untuk penyimpangan manipulasi data asli ditemukan pada kasus pemalsuan data akselerasi pada kursi penumpang.



Simak Video "Video: Gibran Ungkap Alasan 2 Hari Naik Toyota Hiace saat di Blitar"

(dry/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork