Tantangan Industri Roda Empat Bukan 'Mobil', tapi Manusianya

Tantangan Industri Roda Empat Bukan 'Mobil', tapi Manusianya

Billy Jonathan - detikOto
Sabtu, 02 Des 2023 14:18 WIB
Produksi Yaris Cross di pabrik Toyota Indonesia
Ilustrasi pabrik Toyota. Foto: Toyota
Jakarta -

Banyak narasi menyebut industri otomotif sedang beranjak menuju era baru. Penggunaan energi terbarukan seperti mobil listrik dan hidrogen sedang hangat jadi pembicaraan. Namun, mereka lupa jika industri tanpa manusia tidak bisa jadi apa-apa. Diprediksi dalam beberapa tahun ke depan kekurangan insinyur menjadi masalah terbesar industri otomotif.

Dikutip motortrend, salah satu tantangan terbesar yang sedang dihadapi produsen mobil ataupun perusahaan teknologi adalah menemukan talenta berkualitas untuk membantu mereka mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan.

Wakil Presiden Senior dan Co-Head BlackBerry Technology Solutions (BTS), John Wall mengatakan masalah ini sudah di depan mata. Di dunia di mana para pembuat mobil ingin menjadi seperti perusahaan teknologi, dan perusahaan teknologi ingin membuat mobil, akibatnya adalah pertikaian di antara keduanya. Dengan permintaan akan tenaga yang banyak, tapi talentanya sedikit, ini sangat berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perekrutan akan menjadi tantangan besar bagi produsen mobil di masa depan," kata John Wall.

Bukan tanpa sebab, baru-baru ini banyak perusahaan teknologi mulai ambil bagian dalam produksi mobil listrik, sebut saja Xiaomi dengan SU7 dan Huawei dengan Aito 5. CEO Tesla, Elon Musk pun pernah memboyong seorang insinyur berpangkat tinggi di Apple, Doug Field, untuk bergabung dengan produsen mobil asal Amerika itu saat masih baru terbentuk pada tahun 2013.

ADVERTISEMENT
Proses Produksi Toyota Yaris Cross di KarawangProses Produksi Toyota Yaris Cross di Karawang Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

John Wall menjelaskan bahwa memiliki banyak insinyur tidak akan bermanfaat jika mereka tidak dapat memberikan 'added value' kepada perusahaan. Sukses merekrut orang namun mereka tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang perangkat lunak seperti pengereman, kemudi, dan akselerasi kendaraan, maka usaha tersebut adalah sia-sia. Oleh karena itu, seorang insinyur yang berkualitas menjadi sangat penting.

"Kemudian Anda dapat mulai mempekerjakan banyak orang, namun Anda memerlukan struktur yang mengetahui cara menggunakan perangkat lunak dan mengetahui apa yang penting. Misalnya, pengetahuan dalam perangkat lunak berbasis keselamatan sangat penting karena perangkat lunak tersebut mengontrol pengereman, kemudi, akselerasi, dan fitur anti tabrak," ungkap John.

Tantangan selanjutnya setelah menemukan insinyur berbakat adalah bagaimana perusahaan mempertahankannya. John Wall menuturkan bahwa generasi muda sekarang sangat membutuhkan lingkungan yang nyaman, mereka perlu wadah untuk berkreasi dan ruang untuk mengekspresikan dirinya.

"Untuk menarik talenta-talenta terbaik yang biasanya bekerja di Apple, Google, atau Nvidia, para pembuat mobil perlu menyediakan lingkungan di mana para insinyur muda merasa bahwa mereka bisa berkreasi dan melakukan hal-hal keren," pungkasnya.




(lth/lth)

Hide Ads