Mobil China 'Banjiri' Dunia, di Indonesia Ada 9 Merek

Mobil China 'Banjiri' Dunia, di Indonesia Ada 9 Merek

Dina Rayanti - detikOto
Sabtu, 16 Sep 2023 15:44 WIB
Lini mobil Great Wall Motor (GWM) yang diboyong ke Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023
Mobil China kian meramaikan pasar otomotif Indonesia. Foto: Muhammad Hafizh Gemilang
Jakarta -

Mobil China mulai membanjiri banyak negara. Indonesia termasuk salah satunya. Baru-baru ini mobil China makin banyak 'menyerbu' Tanah Air.

Mobil listrik buatan China kian meramaikan pasar otomotif dunia. Negara-negara Eropa belakangan diketahui makin banyak mendatangkan mobil listrik dari China. Tak heran angka ekspor mobil China pun meningkat pesat.

Mengutip data China Passenger Car Association, ekspor mobil China ke sembilan negara Eropa pada semester pertama tahun ini mencapai 350.000 unit. Torehan itu bahkan lebih banyak dari pencapaian ekspor tahun 2022. Ekspor mobil China dalam lima tahun terakhir ke Uni Eropa meningkat signifikan, bahkan mencapai empat kali lipat.

Tak cuma Eropa, belakangan di Indonesia keberadaan pabrikan China makin masif. Bisa dilihat pada ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2023, ada enam merek mobil China baru masuk ke Indonesia. Ada Great Wall Motors yang juga menaungi merek Haval, Ora, dan Tank, kemudian ada Neta, disusul juga dengan Maxxus. Sebelum enam merek itu melantai, Wuling, DFSK, dan Chery sudah lebih dulu meramaikan persaingan yang selama ini didominasi merek Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pun di Indonesia, produsen mobil China itu tidak hanya berjualan. Dua di antaranya yaitu Wuling dan DFSK sudah mendirikan pabrik sekaligus melebarkan sayapnya dalam mengembangkan layanan purna jual. Chery meski belum mendirikan pabrik sendiri, namun sudah merakit mobilnya dalam negeri di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM). Bersama dengan Chery, Neta baru-baru sudah menandatangani kesepakatan untuk merakit mobil di PT HIM.

Keberadaan merek China yang belakangan makin masif ini, cukup disambut antusias mengingat rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih kecil. Di samping itu, keberadaan mobil China juga diharapkan bisa turut berkontribusi terhadap peningkatan ekspor Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kita mau kembangin mereka dan kita akan minta mereka melakukan ekspor. Intinya gitu. Jadi masuk dulu (ke Indonesia), setelah masuk kita kembangin, mereka membawa industrinya, bikin industrinya di Indonesia. Kalau industrinya jalan, ekspornya jalan," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi belum lama ini.

Tak berhenti sampai di situ, rencananya produsen mobil listrik ternama China, BYD, sudah siap menanamkan investasi di dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan produsen mobil listrik asal China itu sebentar lagi menjalankan bisnisnya di Tanah Air.

Luhut menegaskan, BYD akan merakit secara lokal atau completely knock down (CKD) mobil listriknya di Indonesia. Namun, sebelum pabriknya selesai dibangun, mereka boleh mengawali bisnisnya dengan skema completely built up (CBU) atau impor utuh dari negara asalnya.

"BYD kita berharap peraturannya bisa keluar bulan ini. Saya kira ya insya Allah mereka akan invest di kita," terang Luhut.




(dry/din)

Hide Ads