Jangan Mau Ditawari Mobil Bekas Berasuransi, Ini Alasannya

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 01 Agu 2023 07:36 WIB
Mobil bekas. Foto: Citra Fitri Mardiana
Jakarta -

Pedagang mobil bekas rela melakukan berbagai cara agar barang dagangannya laku terjual ke pembeli. Salah satunya dengan mengklaim kendaraan yang dijual masih terikat asuransi. Haruskah kita percaya?

Hendra selaku Regional Manager DKI Garda Oto menjelaskan, saat ini masih banyak oknum pedagang yang mengklaim mobilnya terikat asuransi. Sebab, dengan begitu mereka percaya, konsumen yang hendak beli kendaraan menjadi lebih yakin.

Padahal, kata Hendra, asuransi tak terikat pada kendaraan, melainkan pemilik. Itulah mengapa, dia meminta pembeli mobil bekas bisa lebih hati-hati.

"Jangan mau dibohongin pedagang. Kalau dia bilang 'mobil ini masih ada asuransinya kok' atau 'jangan takut ini masih ada asuransi', jangan percaya. Itu sudah hangus ketika mobil pindah tangan," ujar Hendra saat ditemui di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Beli mobil bekas berasuransi. Foto: Bisnis Jual Beli Mobil Bekas di Blok M (Dana Aditiasari/detikcom)

Hendra memastikan, tak ada istilah 'pindah tangan' untuk asuransi. Sebab, seperti yang telah disinggung di awal, asuransi bukan terikat pada kendaraan, melainkan pemilik.

"Jadi begini, ketika mobil dijual, maka asuransi itu batal dengan sendirinya. Sehingga, percuma juga, pembeli mobil itu tak bisa mengklaim ini-itu kalau terjadi kecelakaan," ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Hendra menjelaskan, klaim asuransi biasanya berkaitan dengan kecerobohan pemilik kendaraan. Umumnya, mereka lengah saat mengemudi, sehingga terjadi kecelakaan dan hal-hal lain yang tak diharapkan.

"Biasanya karena ceroboh, karena lengah dan kesalahannya sendiri lah. Jarang ada orang yang dengan sengaja menabrakkan mobilnya. Yah..., ada sih, tapi sedikit sekali," kata dia.



Simak Video "Tips Anti Ketipu Beli Mobil Bekas Ala Inspector Mobil"

(sfn/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork