Mobil bekas bisa menjadi opsi buat konsumen yang menginginkan mobil impian, tapi anggarannya terbatas. Daya tempuh kilometer biasanya menjadi pertimbangan utama konsumen sebelum memutuskan membeli mobil bekas incaran. Disarankan jangan takut jika mobil bekas yang ingin dibeli kilometernya tinggi alias gondrong. Asalkan, kilometernya masih asli atau tidak dimanipulasi.
Seperti diungkapkan Dedi Saeful Anwar dari Azzami Mobilindo, memperhatikan odometer atau kilometer tempuh mobil bekas yang ingin dipinang memang perlu. Tapi yang harus diamati betul adalah, bagaimana memastikan jarak tempuh kilometer itu asli, bukan dimanipulasi seperti dimundurkan jarak tempuhnya.
"Hindari mendapatkan mobil bekas dengan kilometer yang diputar. Jadi, jangan terpaku dengan tinggi atau rendahnya kilometer mobil bekas yang ingin dibeli," ungkap Dedi kepada detikOto, Senin (11/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedi, tak masalah membeli mobil bekas yang kilometernya gondrong, misal sudah di atas 100 ribu km. Asalkan, kilometer tersebut asli. Karena kalau asli, pelanggan bisa melakukan estimasi perawatan mobil tersebut, seperti part-part apa saja yang harus dapat perhatian lebih dan harus diganti.
"Dengan kilometer yang asli, kita bisa mengestimasikan perbaikan atau perawatan berkalanya. Dari buku servis manual, biasanya sudah ada panduan terkait komponen atau suku cadang yang harus dirawat atau diganti pada interval jarak tempuh kilometer tertentu," sambung Dedi.
"Jadi jangan terlalu parno juga dengan mobil bekas yang kilometernya tinggi. Wajar kalau mobil bekas kilometernya tinggi, karena dari pabrikan sendiri sebenarnya estimasi wajar pemakaian dalam satu tahun itu kan sekitar 20 ribu km," tukas dia.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?