PT Toyota Astra Motor (TAM) kelimpungan melayani permintaan tinggi Toyota bZ4X di Indonesia. Bahkan, hingga kini, ada ribuan unit kendaraan yang masih belum dikirim ke rumah konsumen.
Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, tingginya permintaan konsumen tak sebanding dengan ketersediaan unit di Indonesia. Hal tersebut yang kemudian membuat indennya mengular panjang hingga minimal tahun depan.
"Kita hitung indennya sudah 1.000 unit lebih, saya rasa dari ancar-ancar produksi plus penggunaan dari pemerintah tahun ini sudah tidak mungkin, paling cepat tahun depan atau tahun depannya lagi," ujar Anton di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Senin sore (17/4).
Anton menegaskan, jika ada konsumen yang minat pesan, pihaknya tak bisa menjanjikan kapan menerima unitnya. Sebab, hingga sekarang, stoknya masih sangat terbatas.
"bZ4X ini kan spesial ya. Karena unitnya masih terbatas. Kalau ada konsumen yang mau beli mobil ini kita masukkan ke inden list dulu, kita daftarkan dulu. Kira-kira nanti saat produksinya sudah lebih jelas, kita akan infokan lebih lanjut kapan datang unitnya, rata-rata masuk waiting list," terangnya.
Meski demikian, Anton mengaku, pihaknya akan sekuat tenaga memenuhi permintaan tinggi konsumen. Kini, kata dia, TAM tengah menjalin komunikasi dengan prinsipal di Jepang untuk meminta tambahan unit.
"Tetapi kita sedang berusaha ya, ini kan kebutuhannya global. Mudah-mudahan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan suplainya membaik, dulu isunya kan semikonduktor, sekarang material baterai juga kurang," ungkapnya.
"Mudah-mudahan semester dua tahun ini atau tahun depan suplai dari baterai bisa pulih. Kalau sudah pulih tentunya kita bisa janjikan inden lebih cepat ke konsumen," kata dia menambahkan.
Diketahui, Toyota bZ4X merupakan mobil listrik pertama pabrikan yang dijual di Indonesia. Kendaraan tersebut didatangkan utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang dan dibanderol Rp 1,19 miliar dengan status on the road Jakarta.
Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
(sfn/din)