Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penjualan mobil listrik masih kecil dari total penjualan mobil di Indonesia. Dia menargetkan angka penjualan tembus ratusan ribu unit tahun depan.
Airlangga membeberkan penjualan otomotif nasional mencapai 1.048.040 unit pada tahun 2022. Tapi penjualan mobil listrik baru 10.180 unit.
"Dari 1 juta mobil listriknya hanya 10 ribu, ini menjadi tantangan bagaimana kita menargetkan angka ratusan ribu mobil listriknya bisa tercapai," ujar Airlangga di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2023).
Target itu sejalan dengan langkah pemerintah dengan memberikan bantuan pembelian kendaraan listrik yang efektif berlaku pada 20 Maret 2023. Meski demikian dia belum merinci bagaimana teknis untuk subsidi mobil listrik, yang diketahui baru menyasar dua merek yakni Wuling dan Hyundai.
"Ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik yang lebih luas, serta memacu perkembangan industri otomotif energi baru," sambung dia.
Baru-baru ini, pemerintah telah resmi mengumumkan akan memberikan insentif untuk kendaraan listrik pada 20 Maret 2023. Insentif yang diberikan untuk motor listrik diberikan Rp 7 juta, baik untuk pembelian maupun konversi motor BBM ke listrik.
"Untuk tahap awal bantuan pemerintah adalah sejumlah Rp 7 juta per unit untuk pembelian 200 ribu unit kendaraan sepeda motor listrik baru. Bantuan akan diberikan ke produsen sepeda motor dengan bantuan bank-bank HIMBARA," kata Airlangga.
"Untuk sepeda motor listrik konversi 50 ribu sepeda motor konvensional berbahan bakar fossil ke listrik di tahun 2023. Bantuan akan diselenggarakan dengan bengkel tersertifikasi," sambung dia.
Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
(riar/dry)