Suzuki Jimny berpelat TNI viral di media sosial ketika hendak mengisi BBM Pertalite. Kala itu, pria pengendara Jimny itu terlihat mencopot pelat nomor saat mengisi BBM Pertalite. Sekadar informasi, kendaraan dinas dilarang menggunakan BBM bersubsidi seperti Pertalite.
Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD memberi penjelasan atas video viral tersebut. Pussenkav menjelaskan nomor pelat dinas TNI AD dengan nomor registrasi 90186-32 merek Suzuki Jeep warna hijau metalik tua dengan pelat teregister di samsat nomor D-1585-XGR yang viral tersebut adalah milik dari Mayjen TNI (Purn) Mindarto.
Saat kejadian, mobil itu dikendarai oleh anak Mayjen TNI (Purn) Mindarto bernama Yonatan Wiliam Pascalis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengguna kendaraan dinas yang terekam pada video tersebut adalah anak dari Mayjen TNI (Purn) Mindarto a.n.Yonatan Wiliam Pascalis,Ybs kini sudah berada di Australia untuk melanjutkan pendidikan. Saat dikonfirmasi Ybs tidak menyadari saat menggunakan kendaraan tersebut ternyata terpasang plat dinas militer milik orang tuanya serta tidak memahami tentang aturan maupun mekanisme bahwa kendaraan plat dinas TNI tidak diperbolehkan untuk mengisi BBM bersubsidi di SPBU. Karena hal tersebut Ybs berinisiatif mengganti plat dinas dengan plat hitam yang ada di dalam kendaraan tersebut," jelas Pussenkav dalam instagramnya.
Pelat nomor dinas TNI itu saat ini sudah ditarik oleh Kasubditpamlatter Sridum Pussenkav Kolonel Kav Harri Purnomo dan kemudian diserahkan ke Pomdam III/Slw.
Di luar kejadian itu, sejatinya Suzuki Jimny model anyar tersebut tidak disarankan menggunakan BBM sekelas Pertalite. Dilihat detikOto dalam buku panduan manual Suzuki Jimny, SUV berkapasitas lima penumpang itu minimal diisi dengan BBM RON 92. Artinya BBM yang ditenggak minimal sekelas Pertamax, Shell Super, Revvo 92, hingga BP 92.
"Untuk menghindari kerusakan catalyc converter, Anda harus menggunakan bensin tanpa timbal dengan octane number (RON) 92 atau lebih tinggi. Jangan gunakan bensin dengan aditif yang mengandung logam," tulis Suzuki dalam buku panduan manual.
Penggunaan BBM di bawah anjuran pabrikan dapat berdampak pada performa kendaraan. Kemungkinan buruknya bahkan bisa merusak mesin kendaraan.
(dry/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah