Konsumen Tunda Beli Wuling Air ev Gegara Nunggu Subsidi Rp 80 Juta?

Konsumen Tunda Beli Wuling Air ev Gegara Nunggu Subsidi Rp 80 Juta?

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 29 Des 2022 17:18 WIB
Sejumlah pengunjung tengah melihat mobil listrik Wuling AirEv yang dipajang di ajang GIIAS 2022, ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (11/8/2022). Wuling Motors, yang menghadirkan model Wuling Air ev. Kendaraan ini merupakan mobil listrik pertama mereka, yang dibuat secara lokal di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Wuling Air ev dijual paling murah Rp 238 juta. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pemerintah berencana memberikan insentif bagi konsumen mobil listrik. Tak main-main, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan besaran insentif untuk konsumen mobil listrik sekitar Rp 80 juta.

Artinya, konsumen yang mau berminat membeli mobil listrik akan membayar dengan harga lebih murah. Namun disyaratkan hanya mobil listrik yang sudah memiliki pabrik di Indonesia.

"Syaratnya, satu. Dia harus memiliki fasilitas, artinya dia harus punya pabrik di Indonesia. Itu syarat umumnya," kata Agus dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 & Seminar Outlook Industri 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, dari belasan mobil listrik yang sudah ditawarkan di Indonesia hanya ada dua berpotensi bisa dibeli dengan harga lebih murah. Pertama ada Hyundai Ioniq 5 dan kedua Wuling Air ev.

Hanya saja, hingga kini belum jelas kapan kebijakan tersebut mulai berlaku. Hal ini kemudian memicu konsumen untuk menahan pembelian mobil listrik. Siapa yang tidak mau beli mobil listrik dengan harga diskon sampai Rp 80 juta?

ADVERTISEMENT

Contohnya, Wuling Air ev dengan harga Rp 238 juta maka dengan adanya subsidi Rp 80 juta konsumen hanya perlu membayar Rp 158 juta. Sementara bila kepincut yang versi mahalnya Rp 295 juta hanya merogoh kocek Rp 215 juta. Begitu juga dengan calon peminat Hyundai Ioniq 5, dengan subsidi Rp 80 juta konsumen hanya perlu membayar Rp 668 juta sampai yang termahal Rp 779 juta.

Agus pun tak menampik wacana tersebut membuat konsumen menahan pembelian. Namun ia menegaskan ketika nanti kebijakan berlaku, baik Hyundai maupun Wuling akan 'panen' besar-besaran. Fenomena ini katanya mirip saat pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Lantas apakah wacana tersebut sudah mempengaruhi konsumen untuk menunda pembelian? Brand and Marketing Director Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani mengaku sejauh ini tidak merasakan adanya penundaan dari konsumen. Konsumen yang hendak membeli Air ev, tetap melakukan pemesanan seperti biasa.

"Konsumen yang membutuhkan kesediaan mobilnya sekarang, tetap melakukan pembelian," kata Dian saat dikonfirmasi detikOto, Rabu (28/12/2022).




(dry/din)

Hide Ads