Toyota Mau Bawa Prius Terbaru ke Indonesia?

Toyota Mau Bawa Prius Terbaru ke Indonesia?

M Luthfi Andika - detikOto
Rabu, 14 Des 2022 07:29 WIB
Jakarta -

Toyota-Astra Motor (TAM) sadar betul harus lebih agresif dalam memasarkan kendaraan elektrifikasi. Adakah peluang produsen raksasa asal Jepang memboyong Prius hybrid terbaru ke Indonesia?

Diberitakan sebelumnya, Toyota telah memperkenalkan Toyota Prius generasi terbaru. Diumumkan pada pertengahan November lalu, Prius paling anyar akan dijual akhir tahun ini untuk versi Hybrid dan tahun 2023 untuk versi Plug-in Hybrid (PHEV).

Toyota menawarkan dua versi dari Toyota Prius, yakni model Series Parallel Hybrid (HEV) dan model Plug-in Hybrid (PHEV). Mobil hybrid ini hadir dengan beragam pembaruan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, kita lihat saja nanti apakah yang world premier itu akan cocok di kita, ya nanti kita lihat, kalau ada kepastiannya kita informasikan," ujar Vice President Director Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto beberapa waktu lalu di Jakarta.

Pernyataan Henry tersebut bukan tanpa alasan, karena menurut Henry kebutuhan konsumen menjadi prioritas utama Toyota di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Ini kan world premier ya, kita coba lihat lagi dan pelajari, ke depannya ada potensi atau ngga. Kita (Toyota) kan sekarang sudah ada tapi demand-nya tidak terlalu besar yang Prius sekarang. Jadi nanti kita lihat perubahannya ke depan akan ada movement atau engga," tambah dia.

Toyota Prius Generasi TerbaruToyota Prius Generasi Terbaru Foto: Dok. Toyota

"Kita selalu secara umum, untuk produk global kita cek, yang ini kira-kira bagaimana. Sesuai tidak dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan solusi nggak," sambungnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Hendry juga memberikan pendapatnya soal peluang mobil elektrifikasi mendapat subsidi dari pemerintah untuk setiap pembelian.

"Kalau mobil-kan sampai sekarang belum dapat informasi dari pemerintah, tapi kalau kita melihatnya bahwa ini menjadi signal pemerintah serius untuk mendorong teknologi yang ramah lingkungan, bisa digunakan oleh masyarakat lebih banyak. Tapi kita tunggu saja, semoga ada (subsidi)," tutup Henry.

(lth/din)

Hide Ads