Harga mobil dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari inflasi, perubahan pajak, hingga penambahan fitur dan teknologi di tubuh kendaraan. Nah, detikOto mau ajak kalian mundur jauh ke belakang untuk melihat harga mobil di Indonesia tahun 90-an.
Pertumbuhan harga mobil di Indonesia terbilang cukup cepat. Jika kini nilai rata-ratanya ratusan juta rupiah, maka pada 1990-an masih banyak mobil baru yang dibanderol belasan hingga puluhan juta rupiah.
Melalui brosur mobil terbitan 1991 yang detikOto lihat dari akun Instagram @officialgarasi, Senin (28/11/2022), kendaraan yang dijual di masa itu jauh lebih murah dari masa sekarang. Pada lembaran yang nampak menguning tersebut, Toyota, Daihatsu dan Suzuki menjadi tiga nama yang paling banyak menjual mobil berbanderol murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kala itu, mobil-mobil seperti Toyota Kijang dan Suzuki Futura bisa ditebus dengan modal Rp 15 jutaan. Sementara mobil keren di zamannya, yakni Suzuki Katana hanya dibanderol Rp 18,5 juta.
Bahkan, empat jenama raksasa asal Jepang seperti Nissan, Mitsubishi, Mazda dan Honda hanya membanderol mobilnya di kisaran belasan hingga puluhan juta rupiah. Tak satupun dari mereka yang menjual kendaraan hingga ratusan juta rupiah.
![]() |
Jika diperhatikan dari lembaran tersebut, hanya BMW, Mercedes-Benz, Toyota dan Volvo saja yang memiliki kendaraan dengan harga di atas Rp 100 juta. Sementara Mercedes-Benz 300CE menjadi mobil termahal yang tertera di brosur dengan harga Rp 300 juta.
Sebaliknya, mobil termurah yang tertera dalam daftar adalah Suzuki ST 100 yang dilepas ke pasar senilai Rp 11,7 juta. Pada masa kini, jangankan untuk membeli kendaraan roda empat, untuk menebus motor saja nominal tersebut masih belum cukup.
Daftar harga yang tertera di brosur itu mungkin mengejutkan penggemar otomotif yang melihatnya. Karuan saja, jika bercermin pada nilai rupiah saat ini, konsumen bisa dengan mudah membeli kendaraan.
Meski harga mobil saat itu murah, namun kesanggupan masyarakat untuk membelinya tentu tak mudah. Sebab, pendapatan rata-rata pekerja di Indonesia tahun 90-an, masih jauh lebih rendah dibandingkan sekarang. Selain itu, perbandingan nilai uang dulu dan kini juga tak sama.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah