Bakal Ada Subsidi, Toyota: Mobil Listrik maupun Hybrid Penting Dipopulerkan

Bakal Ada Subsidi, Toyota: Mobil Listrik maupun Hybrid Penting Dipopulerkan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 01 Des 2022 10:52 WIB
Kehadiran mobil listrik Toyota Kijang Innova EV Concept gemparkan IIMS Hybrid 2022. Diketahui, mobil listrik itu masih berupa protipe, belum diproduksi massal.
Toyota Kijang Innova EV Concept (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Pemerintah mewacanakan pemberian subsidi untuk kendaraan listrik. Disebutkan, mulai tahun depan subsidi untuk kendaraan listrik mulai diterapkan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membocorkan, motor listrik akan diberikan subsidi sekitar Rp 6,5 juta. Tak cuma motor listrik, menurut Luhut, mobil listrik juga akan diberikan subsidi. Namun, besaran subsidi untuk mobil listrik belum diketahui. Luhut bilang, saat ini besaran subsidi untuk kendaraan listrik berada di tahap finalisasi.

"Segera, ini sekarang mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Misalnya sepeda motor, kita lagi finalisasi berapa juta kita mau kasih subsidi sepeda motor (listrik). Mungkin Rp 6 juta, di Thailand mungkin 7 juta, kita mungkin Rp 6,5 juta atau berapa, kira-kira berkisar segitu. Mobil, berapa juta kita mau kasih," kata Luhut dalam sebuah acara seperti ditayangkan di channel Youtube PermataBank dikutip Rabu (30/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menyambut positif wacana tersebut. Dia bilang, pelaku industri maupun pembuat regulasi perlu mendukung kendaraan ramah lingkungan.

"Rasanya inline ya, kami di pelaku industri otomotif dan regulator atau pemerintah ingin terus mendongkrak popularisasi kendaraan elektrifikasi. Dan berbagai insentif baik di hulu maupun hilir tentu akan sangat membantu market untuk bisa adopt teknologi elektrifikasi dengan lebih mudah," kata Anton kepada detikcom, Kamis (1/12/2022).

ADVERTISEMENT

Dia bilang, semua teknologi kendaraan elektrifikasi juga perlu didukung. Termasuk kendaraan berteknologi hybrid.

"Dari kami melihatnya teknologi elektrifikasi baik BEV (battery electric vehicle/mobil listrik murni), PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) maupun HEV (hybrid electric vehicle) ini penting untuk terus dipopularisasikan untuk bisa support pengurangan emisi carbon. Untuk itu, segala bentuk support, baik insentif maupun penyiapan ekosistem penting untuk memastikan pasar bisa tertarik ke teknologi ini," ujar Anton.




(rgr/din)

Hide Ads