Setelah Toyota Fortuner, Mobil Buatan Indonesia Apa Lagi yang Diekspor ke Australia?

ADVERTISEMENT

Setelah Toyota Fortuner, Mobil Buatan Indonesia Apa Lagi yang Diekspor ke Australia?

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 25 Nov 2022 15:45 WIB
Presiden Joko Widodo berkeliling di Pabrik Karawang Plant 1 TMMIN yang memproduksi Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner, didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Regional Operating Officer – TDEM & TMAP S. Matsuda, dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, sekaligus melepas Toyota Fortuner untuk diekspor ke Australia.
Toyota Fortuner diekspor ke Australia. Foto: Dok. Toyota Indonesia
Jakarta -

Indonesia berhasil menciptakan sejarah dengan mengekspor mobil rakitan lokal, Toyota Fortuner, ke Australia pada Februari 2022 lalu. Setelah Fortuner, apakah bakal ada lagi mobil buatan Indonesia lainnya yang dikapalkan ke negara Kangguru tersebut?

Ketua I Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), Jongkie D. Sugiarto, mengatakan, sejauh ini pihak Gaikindo belum bisa menginformasikan apakah bakal ada model mobil lain yang diekspor ke Australia. Sebab prosedur ekspor cukup rumit lantaran harus sepersetujuan prinsipal.

"Kembali lagi, ekspor itu dikendalikan oleh para prinsipal. Jadi merek yang ada di Indonesia ini nggak bisa langsung ekspor ke sana, harus lapor dulu sama 'bos'. Jadi mereka yang ngatur nanti. (Tapi sejauh ini) belum (ada rencana penambahan ekspor mobil ke Australia)," kata Jongkie kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

"Maka itu kita mengimbau para prinsipal, eksporlah lebih banyak (mobil) dari Indonesia," sambung pria ramah itu.

Sebelumnya beredar kabar jika Mitsubishi juga akan mengekspor mobil ke Australia. Merek logo tiga berlian itu bakal menambah negara tujuan ekspornya sebanyak 9 negara. Saat ini pabrik Mitsubishi di Indonesia sudah mengekspor ke 30 negara.

Sebagai catatan, Indonesia bersama Australia tergabung dalam kesepakatan bilateral Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA. Pada perjanjian ini, salah satu isinya adalah soal kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dan Australia dengan menghapuskan bea masuk hampir semua produk yang diperdagangkan antara kedua negara.

"Pasar Australia ini sangat besar, apalagi kita sudah punya kesepakatan dagang, sehingga sayang sekali bila tidak dimanfaatkan," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Juni lalu.

Gaikindo Buka Peluang Menambah Negara Tujuan Ekspor

Selain memantau situasi pasar Australia dan peluang menambah ekspor produk mobil lainnya, Gaikindo juga sedang memantau kesepakatan RCEP (Regional Comprehensive Economy Partnership).

Sekadar informasi, RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara Asia-Pasifik, meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Cina, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Saat ini ada penandatanganan RCEP. Kita tunggu nanti juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) nya. Katanya (Menteri Keuangan) Ibu Sri Mulyani akan menerbitkan itu," Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto.

"Ada beberapa negara yang tergabung RCEP, itu ada negara-negara tertentu yang akan menurunkan bea masuknya. Jadi kalau itu nanti bisa turun, ada peluang (ekspor) lagi (ke) negara lain," tukasnya.



Simak Video "Harga Mobil China Bekas Anjlok, Emang Iya?"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/lth)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT