MPV Ramai-ramai Pakai Penggerak Roda Depan, Apa Untungnya?

Mobil-mobil MPV dulu mungkin lebih identik menggunakan sistem penggerak roda belakang alias Rear-Wheel Drive (RWD). Tapi makin ke sini, mobil MPV justru banyak yang menggunakan sistem penggerak roda depan atau Front-Wheel Drive (FWD). Sebut saja Toyota Avanza merupakan salah satu kendaraan yang cukup populer dengan sistem penggerak roda belakangnya.

Belasan tahun Toyota menyematkan penggerak roda belakang pada Avanza meski para rival sudah mulai beralih ke penggerak roda depan. Namun pada November 2021, semuanya berubah. Toyota Avanza akhirnya beralih menggunakan penggerak roda depan.

Jejak Avanza kini diikuti oleh sang kakak, Kijang Innova. Toyota Kijang Innova Zenix yang baru meluncur diketahui turut beralih menggunakan sistem penggerak roda depan. Lantas apa kelebihan sistem penggerak roda depan hingga sejumlah model beralih menggunakannya?

Mobil yang menganut sistem penggerak roda depan artinya tenaga mesin disalurkan melalui roda depan mobil tanpa melalui gardan. Mengutip dari berbagai sumber , mobil dengan sistem FWD ini memiliki dua keunggulan besar yakni ekonomis dan juga traksi besar.

Desain mobil dengan sistem penggerak roda depan lebih ringkas. Komponennya pun lebih sedikit. Tidak seperti mobil dengan penggerak roda belakang, pada mobil sistem FWD tak ada gigi transmisi dan poros untuk menyalurkan ke roda belakang. Untuk itu, bobot mobil dengan sistem FWD bisa lebih ringan.

Kemudian dari sisi interior pun tak kalah menguntungkan bagi para desainer. Lantai mobil bisa dibuat rata lantaran absennya gardan belakang. Ini membuat kabin lebih luas dan lapang.

Traksi pada mobil dengan penggerak roda depan juga lebih baik. Apalagi ketika melintas di permukaan jalan yang basah. Traksi disebut akan lebih aman karena roda depan menarik roda belakang. Bobot mesin yang ada di depan justru membuat traksi lebih aman.

Di balik kelebihan, mobil FWD tentu memiliki kekurangan. Laman auto simple menjelaskan dengan bobot berada di depan, handling mobil disebut lebih sulit. Ketika mobil berakselerasi, mobil cenderung mengarah ke salah satu sisi akibat dari efek dari 'torque steer' alias kemudi setir. Akselerasi yang lebih buruk itu membuat sistem penggerak roda depan ini jarang digunakan pada mobil sport atau mobil balap.

Disebutkan lagi, mur atau baut pada kendaraan dengan sistem penggerak roda depan lebih cepat aus ketimbang mobil dengan penggerak roda belakang.