Wuling Motors menggebrak pasar otomotif Indonesia dengan produk mobil listrik murah banderol Rp 200-300 jutaan. Mobil mungil ramah lingkungan dengan nama Air ev itu pun laris manis dan sudah terjual ribuan unit hanya dalam tiga bulan. Toyota sebagai pemimpin pasar mobil di Indonesia nggak tertarik bikin mobil listrik murah juga nih?
Wuling Air ev telah dijual di Indonesia sejak Agustus 2022. Hingga Oktober 2022, Wuling telah mendistribusikan 2.800 unit Air ev ke konsumen. Sementara angka Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Air ev, sudah lebih dari 5.000 SPK.
Laris manisnya penjualan Wuling Air ev sesuai dengan perkataan Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, yang menyebut bahwa mobil listrik bakal menjadi primadona jika harganya sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Berdasarkan data Gaikindo kami sampaikan berulang-ulang bahwa daya beli masyarakat itu di kisaran Rp 300 juta ke bawah. Kalau kendaraan tersebut bisa dibuat, dan dijual dengan harga terjangkau tadi, di kisaran Rp 300 juta ke bawah, tentunya ini akan mendapat banyak peminatnya," kata Kukuh saat diskusi virtual belum lama ini.
Tak seperti pabrikan China yang agresif memperkenalkan mobil listrik murah. Pabrikan Jepang seperti Toyota yang notabene pemimpin pasar, pergerakannya justru adem ayem. Toyota bahkan cukup percaya diri dengan line up mobil listriknya yang harganya tembus di atas Rp 1 miliar.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) memiliki dua model SUV listrik dalam wujud Lexus UX 300e yang harganya Rp 1,4 miliar dan Toyota bZ4X yang baru diluncurkan dengan harga Rp 1,190 miliar. Apakah Toyota tidak berencana membikin mobil listrik murah dengan basis model yang sudah ada sebelumnya, seperti Agya?
![]() |
"Saya nggak mau spekulasi (mengenai itu). Tapi berdasarkan dengan kondisi yang sekarang, kita meluncurkan bZ4X dan hybrid," ungkap Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy kepada wartawan di Jakarta (10/11/2022).
"Pada saat ini, bagi Toyota, dengan meng-consider (mempertimbangkan) segala kondisi (infrastruktur, market, kustomer, dsb) ini adalah line-up yang masih
cukup appropriate (sesuai). Ada Lexus UX 300e, kemudian bZ4X, dan juga (nanti) lokalized hybrid," sambung Anton menegaskan.
Meski demikian, Anton tidak memungkiri bahwa Toyota selalu terbuka terhadap setiap perkembangan dan perubahan di industri otomotif. Dan setiap produk elektrifikasi yang dikembangkan, akan disesuaikan kebutuhan konsumen Indonesia.
"(Line-up) ini bisa saja berubah, karena line-up kita kan di seluruh global juga berkembang. Jadi menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen, anything can happen (semuanya bisa terjadi) karena kita diskusi terus," tukasnya.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai perusahaan yang satu induk dengan TAM sebelumnya pernah memamerkan mobil listrik konsep berbasis Daihatsu Ayla pada pameran otomotif GIIAS 2022 Agustus lalu. Daihatsu Ayla sendiri merupakan mobil kembaran Toyota Agya. Jadi andai di masa depan mobil listrik konsep Ayla EV tersebut dijadikan produk massal, maka tidak menutup kemungkinan Toyota Agya juga akan disuntik tenaga listrik.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!