Jaguar Mau Jual Mobil 'Murah' di Indonesia?

Jaguar berminat jual mobil murah di Indonesia tidak, nih? Foto: Ari Saputra

Jakarta -

Jaguar hingga sekarang dikenal sebagai pabrikan roda empat yang acap meluncurkan mobil-mobil mahal. Bahkan, produk mereka di Indonesia rata-rata dibanderol miliaran rupiah. Jadi, kapan nih Jaguar mulai mobil 'murah'?

PT JLM Auto Indonesia selaku distributor tunggal mobil Jaguar di Tanah Air memastikan, hingga sekarang pihak principal di Inggris belum membicarakan kemungkinan membuat mobil murah. Sehingga, dia belum bisa bicara strategi produk di Indonesia bakal seperti apa.

"Untuk saat ini, terkait model-model baru Jaguar ke depannya seperti apa, kami belum bisa bicara," ujar Direktur Penjualan dan Pemasaran PT JLM Auto Indonesia, Irvino Edwardly saat ditemui detikOto di Tangerang Selatan, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Logo Jaguar Foto: Ari Saputra

Diketahui, sejumlah merek otomotif premium belakangan mulai gencar meluncurkan mobil-mobil 'terjangkau' untuk menyasar lebih banyak konsumen. Misalnya, BMW lewat Seri 2 Gran Coupe dan Mercedes-Benz dengan GLA 200 dan sedan A200.

Bukan hanya itu, Tesla belakangan juga disebut-sebut bakal menjual mobil listrik 'murah' dengan platform yang benar-benar baru. Kabarnya, kendaraan tersebut akan dibanderol setara mobil-mobil konvensional di segmen mid-level atau berkisar Rp 300-400 jutaan.

Meski demikian, Jaguar agaknya belum berniat menghadirkan produk-produk yang lebih terjangkau. Menurut Irvino, saat ini principal tengah fokus menggalakkan peralihan dari mobil konvensional ke mobil listrik. Itulah mengapa, pihaknya mendatangkan I-Pace ke Indonesia.

"Kalau kita lihat, tentunya kita belum tahu arah ke depannya bakal seperti apa, karena fokus Jaguar saat ini adalah bagaimana konsumen mobil bensin bisa pindah ke electric vehicle (EV)," kata dia.

Jaguar I-Pace Meluncur di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com

Lebih jauh, Irvino memastikan, Jaguar bakal menerapkan full electric atau elektrifikasi penuh pada 2025 mendatang. Sehingga, 'mobil murah' agaknya belum masuk rencana jangka pendek pabrikan.