Toyota Indonesia Ekspor Mesin Bioetanol, Kenapa Nggak Dijual di Dalam Negeri?

ADVERTISEMENT

Toyota Indonesia Ekspor Mesin Bioetanol, Kenapa Nggak Dijual di Dalam Negeri?

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 12 Okt 2022 12:34 WIB
Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian baru saja merilis PPnBM. Salah satu poin pentingnya yakni mengekspor kendaraan ke Australia.
Ilustrasi ekspor mobil Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan sudah memiliki teknologi mesin berbahan bakar bio etanol. Tapi mesin tersebut justru ditujukan ke pasar Amerika Selatan, sebab dalam negeri tidak didukung oleh ketersediaan bahan bakarnya.

Director of Administration and External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengungkapkan pabrik Toyota sudah memproduksi mesin yang bisa menenggak bahan bakar dari energi terbarukan dari campuran etanol.

"Sebenarnya di Toyota sudah memproduksi engine bioetanol cuma etanolnya di Indonesia nggak ada, jadi kita ekspor ke Amerika Selatan. Kita nggak bisa sebut negaranya. Kita sudah sediakan teknologi tapi nggak ada etanolnya," kata Bob dalam Seminar Nasional dengan tema 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan NZE di Indonesia, dikutip Selasa (11/10/2022).

"Beberapa negara tetangga memproduksi etanol, kita memproduksi palm oil, sebenarnya bisa exchange sehingga bisa memperbesar porsinya," kata Bob.

Untuk bahan bakar terbarukan, di Indonesia saat ini ada biodiesel B30 yang mencampurkan 30% bahan bakar nabati. Program biodiesel 30 ini sudah berlangsung sejak tahun lalu. Padahal kendaraan di Indonesia didominasi berbahan bakar bensin.

Salah satu negara di Amerika Selatan yang sudah berhasil menerapkan bioetanol ialah Brazil. Negeri itu sudah bisa mendorong turunan dari gula menjadi bioetanol yang ada untuk menuju ke arah green mobility, ke arah dekarbonisasi.

Dalam catatan detikcom, sejak 2010 lalu TMMIN telah dipercaya oleh prinsipal untuk mengisi pasar mesin berbahan bakar ethanol untuk pasar Amerika Latin, yakni Argentina dan Brazil. Salah satu mesinnya yakni tipe 2TR-FFV berkapasitas 2.694 cc dan digunakan untuk mobil Toyota Hilux.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi bioetanol dalam rangka menyelesaikan impor BBM.

"Kita harus memastikan bahwa Indonesia juga bisa memproduksi bioetanol, karena Ini menjadi bagian untuk menyelesaikan yang namanya importasi BBM yang terus meningkat ke depan," ujar Erick Thohir dalam acara Kick Off Revitalisasi Industri Gula Nasional di Mojokerto, Jawa Timur dikutip Antara, Selasa (11/10//2022).

Terkait bioetanol, Erick menyampaikan bahwa Kementerian BUMN sudah melakukan tolak ukur dengan negara sahabat yakni Brazil.

"Kita juga ingin menciptakan BBM yang ramah lingkungan, seperti yang sudah kita saksikan di Brazil bagaimana langit negara tersebut biru dan lingkungan hidupnya lebih baik," ujarnya.



Simak Video "Fortuner Buatan Indonesia Diekspor ke Australia, Ada Beda Spesifikasi?"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT