Sejak beberapa tahun terakhir, mulai banyak pabrikan roda empat di Indonesia yang meluncurkan mobil listrik berbasis baterai. Menariknya, sama seperti kendaraan konvensional, desainnya cukup beragam, ada yang menganut model sedan, MPV, SUV, serta city car.
Namun, pada mobil listrik, biasanya produsen menambahkan kesan futuristis melalui sentuhan warna atau aksen di sejumlah bagian. Lantas, desain mobil listrik seperti apa yang paling cocok untuk konsumen di Indonesia?
Pengamat otomotif sekaligus pakar desain produk di Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu mengatakan, desain mobil listrik yang cocok dengan konsumen Indonesia masih mengacu pada model MPV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsepnya kalau sampai 2035 ini, kendaraan (listrik) yang paling cocok sama masyarakat Indonesia masih mengarah ke MPV, pokoknya yang joknya ada tiga roll," ujar Yannes Pasaribu kepada detikOto, Rabu 14 September 2022.
Menurut Yannes, selera orang Indonesia dalam membeli mobil listrik sebenarnya sama seperti saat membeli mobil konvensional. Sebab, kata dia, perbedaan keduanya hanya terletak pada tenaga penggerak. Sementara soal desain, pertimbangan mereka dalam memilih sama saja.
"Kalau bicara mobil listrik, itu kan kategorinya cuma tenaga penggerak. Tapi kalau desain itu terkait dengan mobilitasnya. Jadi orang Indonesia memang senang dengan mobil yang mobilitasnya tinggi. Dia bisa dipakai untuk bawa penumpang dan barang sebanyak mungkin," tuturnya.
Mobil Listrik Tak Sepenuhnya Ramah Lingkungan
Di kesempatan yang sama, Yannes beranggapan, mobil listrik sebenarnya tak sepenuhnya ramah lingkungan. Sebab, kata dia, kendaraan bersuara senyap tersebut memerlukan daya listrik yang sumbernya berasal dari energi fosil seperti solar dan batu bara.
"Mobil listrik sebenarnya tidak sepenuhnya ramah lingkungan. Sebab, listriknya itu dari PLN yang kurang lebih 35 persennya pakai energi fosil, yakni solar dan batu bara. Jadi sebenarnya enggak go green juga," ungkapnya.
Meski demikian, menurut Yannes, jika dibandingkan apple to apple antara mobil bensin dan mobil listrik, tetap lebih ramah lingkungan mobil listrik. Sebab, meski bermasalah dengan pengisian dayanya, namun kendaraan tersebut tak menghasilkan gas buang.
"Kendaraan yang pure electric kan sebenarnya nol emisi karbon kalau sumber energi listriknya benar. Jadi itu tetap lebih baik dibandingkan mobil bensin," terangnya.
Lebih jauh, Yannes mengingatkan, untuk menyongsong program elektrifikasi jangka panjang, pemerintah seharusnya bisa membenahi sumber daya atau sumber penghasil energi yang saat ini digunakan untuk kendaraan listrik menjadi sumber energi terbarukan.
"Pastinya jangan pakai sumber energy fosil, ya," kata dia.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?