Tingginya harga BBM membuat masyarakat perlu mempertimbangkan mobil yang irit serta efisien kinerja mesinnya. Mobil jenis ini sudah cukup lama populer di Jepang.
Yap! Masyarakat Jepang sudah cukup lama bisa menikmati mobil yang pas digunakan sehari-hari, berdimensi kompak, serta irit konsumsi bahan bakarnya. Mobil tersebut masuk dalam kategori Kei Car.
Beda halnya dengan LCGC seperti di Indonesia, Kei Car di Jepang hadir lebih kompak secara dimensi dan juga mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Mitsubishi, Kei Car sudah populer pasca Perang Dunia II di saat kondisi ekonomi Jepang sedang sulit. Sehingga mobil bujet lebih dipertimbangkan oleh masyarakat.
Kei Car diatur secara dimensi maksimal dan kapasitas mesin maksimal. Untuk dimensi, mobil kategori ini punya batas maksimal panjang 4,8 meter, lebar 1,48 meter, dan tinggi 2 meter. Sedangkan untuk kapasitas mesinnya, dibatasi maksimal 0,66 liter atau 660 cc.
Safari Motor, importir umum (IU) yang tengah menjual berbagai model Kei Car di Indonesia, mengatakan mobil ini sejatinya yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
"Kei car tuh cocok banget buat Indonesia. Untuk pakai dalam kota pas banget, bahkan kalau dibawa ke luar kota juga menurut saya oke kok," papar Kamal Firhad penggawa Safari Motor kepada detikOto.
"Apalagi bensin naik, kita jadi bangga pake Kei Car. Rrit bensin dan masih bisa gaya lagi," lanjutnya.
Melirik data resmi pabrikan mobil yang menjajakan Kei Car di Jepang, memang mobil mungil ini tergolong sangat irit secara konsumsi bbm rata-rata.
Dites dengan mode WLTC, Kei Car populer dari Honda yakni N-One mampu mencatatkan angka konsumsi bahan bakar rata-rata di 23,2 km per liter.
Sedangkan untuk Kei Car Honda yang mengusung mesin Turbo, Honda N-One Turbo dengan penggerak roda depan diklaim konsumsi bahan bakar rata-ratanya di 21,8 km per liter.
Kei Car kepunyaan Daihatsu lebih irit lagi. Diklaim, Daihatsu Mira Ys mampu mencatatkan angka konsumsi bahan bakar rata-rata hingga 25 km per liter.
(mhg/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini