Sudah sepatutnya iring-iringan VVIP sekelas Presiden mendapat pengawalan yang super ketat. Tak heran kalau saat rombongan presiden melintas, ada banyak kendaraan yang mengawal dari depan hingga belakang.
Bahkan dulu jumlahnya tak tanggung-tanggung ada 15 kendaraan, dalam rangkaian presiden melintas. Jumlah itu sejatinya sudah dipangkas. Pasalnya, pada era kepemimpinan sebelumnya rangkaian kendaraan kepresidenan jumlahnya mencapai 22. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan demi keselamatan dan keamanan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, jumlah rangkaian kendaraan itu dipangkas lagi hanya tersisa 6. Mantan Komandan Paspampres Bambang Suswantono mengatakan, prosedur pengawalan itu juga berlaku untuk presiden yang sedang berkunjung ke Tanah Air.
"Nah kalau beliau memerintahkan 'coba rangkaian konvoi seminimalis mungkin, berapa kendaraan pak? 6 kendaraan'. Saya jadi bingung, 6 kendaraan dihitung-hitung sesuai dengan fungsinya, bagaimana mengaturnya, yaudah kita siasati," kata Bambang dalam tayangan Sudut Istana yang disiarkan pada tahun 2016 silam.
Alhasil, Bambang sempat naik di mobil anggota Paspampres. Padahal, sebagai komandan ada mobil tersendiri yang harusnya ditumpangi oleh Danpaspampres.
"Bahkan pada saat 6 kendaraan ditetapkan, saya masuk ke mobilnya anggota padahal saya komandan paspampres dan seharusnya pakai mobil komando ada sendiri di situ," cerita Bambang.
Meski tidak merasa ada masalah berarti, pada akhirnya Jokowi memberikan 'restu' hingga akhirnya Danpaspampres mengawal dari mobil komando itu sendiri. Dengan begitu rangkaian mobil kepresidenan pun bertambah satu.
"Kemudian beliau bertanya kepada ajudan, 'Ada masalah nggak itu rangkaian konvoi? Tidak ada masalah pak, cuma komandan paspampres berada di mobilnya anggota'. Rupanya beliau berkenan udah kalau gitu danpaspampres tambah satu mobil lagi," tambah Bambang.
Simak Video "Detik-detik Iring-iringan Jokowi di Bima Diadang Warga"
(dry/din)