Toyota Vios dirumorkan bakal disetop produksinya oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Di sisi lain, mobil sedan entry level ini tetap diniagakan PT Toyota-Astra Motor (TAM). Unitnya pun diklaim tersedia di dealer resmi.
Rumor Toyota Vios setop produksi muncul seiring beredarnya video di pabrik yang diduga TMMIN. Terlihat sejumlah pekerja membawa papan tulisan 'Sayonara Vios'. Lebih lanjut seorang pria meneriakkan ucapan perpisahan dengan sedan yang sudah dilokalisasi sejak tahun 2013 ini.
"Terimakasih Vios telah menjadi sejarah sukses di plant dua," ujar seorang pria dalam video tersebut.
TMMIN sendiri belum memberikan pengumuman resmi terkait rumor penghentian produksi Vios di Indonesia. Direktur Corporate Affairs TMMIN, Bob Azzam, dalam beberapa kesempatan, selalu memberi jawaban diplomatis saat ditanya.
"Bersama dengan TAM (Toyota Astra Motor) kami memastikan pasokan model Vios untuk konsumen terjaga. Selain itu kami akan memberitahukan kepada teman-teman media pada waktunya," ujar Bob, beberapa waktu lalu.
Di tengah rumor tersebut, Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, saat ini Vios masih dijual oleh Toyota, dengan status stok tersedia.
"Secara penjualan, kami dari TAM, dealer Toyota, kita masih melanjutkan penjualan Vios sekarang dan seterusnya kita masih tetap jual. Jadi ada rumor Vios setop jualan, saya rasa itu tidak benar," kata Anton di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 (11/8/2022).
"Ada beberapa hal yang tidak bisa saya sampaikan sekarang, tapi yang pasti Vios, apakah model yang sekarang apakah model yang baru, kita akan tetap menjual model Vios (stok di dealer masih ada)," sambungnya lagi.
Toyota Vios sendiri sempat mengalami penurunan harga lebih dari Rp 40 juta berkat relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang diterapkan pemerintah beberapa saat lalu. Selain itu, ada juga kebijakan pajak baru berdasarkan kapasitas mesin, yang bikin harga Vios jadi turun. Namun diakui Anton, hal itu tak banyak membantu meningkatkan penjualan mengingat sedan merupakan segmen yang kurang dilirik konsumen Tanah Air.
"Memang kalau sebelum perubahan pajak, sebenarnya ada kenaikan. Cuma kalau kita bandingkan volumenya dengan model yang non sedan, rasanya sedan ini masih cukup kecil. Persentasenya, jadi pangsa pasar sedan itu sendiri belum bisa dikatakan pangsa pasar yang terbesar, pangsa pasar yang terbesar masih MPV, SUV, dan hatchback," bilang Anton.
"(Tahun lalu) ada peningkatan, tapi jumlahnya, volumenya tidak terlalu banyak. Jadi sifatnya puluhan atau ratusan unit. Jadi kalau dibandingkan dengan volume yang kecil, misal Yaris masih lebih tinggi Yaris di hatchback, atau misalnya di SUV itu di Raize atau Fortuner-Rush itu masih jauh lebih tinggi," tukas Anton.
Simak Video "Video: Gibran Ungkap Alasan 2 Hari Naik Toyota Hiace saat di Blitar"
(lua/dry)