Industri otomotif terus tumbuh. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi melaporkan kenaikan penjualan mobil di Indonesia. Namun pemerintah mewanti-wanti hal ini.
Data Gaikindo mencatat, penjualan mobil secara retail pada periode Januari-Juli 2022 meningkat 20,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 7 bulan pertama 2022, penjualan mobil di Indonesia tercatat sebanyak 545.768 unit secara retail atau dari dealer ke konsumen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia menjadi salah satu pasar otomotif yang cukup berpotensi. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia baru 99 unit per 1.000 penduduk.
"Industri otomotif ini berpotensi untuk terus tumbuh. Penjualan otomotif mayoritas (mobil seharga) Rp 200-300 juta, dengan GDP Indonesia di kisaran US$ 4.000," kata Airlangga dalam sambutannya di acara pembukaan GIIAS 2022 di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (11/8/202).
Dari kenaikan penjualan mobil itu, Airlangga mewanti-wanti soal konsumsi bahan bakar. Sebab, beberapa jenis bahan bakar yang dijual di Indonesia masih disubsidi Pemerintah.
"Hanya ada satu hal yang Pemerintah harus sampaikan, bahwa akibat penjualan otomotif, maka konsumsi BBM-nya juga lumayan besar. Jadi Pemerintah meng-absorb subsidi BBM, tentu dengan listrik hampir Rp 500 triliun," sebut Airlangga.
Airlangga menyebut, Pemerintah juga terus memberikan dukungan terhadap industri otomotif. Sejak tahun lalu, industri otomotif menikmati relaksasi PPnBM DTP (pajak penjualan atas barang mewah ditanggung Pemerintah).
"Dukungan PPnBM itu di tahun 2021, konkret ini dana dari Pemerintah Rp 4,63 triliun. Dan saat ini (dengan perpanjangan diskon PPnBM pada 2022) sekitar Rp 385 miliar sudah digunakan," ucap Airlangga.
Dikutip dari CNBC Indonesia, anggaran belanja subsidi tadinya sebesar Rp 207 triliun, namun diubah menjadi Rp 283,7 triliun. Lantaran konsumsi energi terus meningkat, subsidinya bisa mencapai Rp 284,6 triliun.
Pemerintah juga harus membayar kompensasi ke PT Pertamina dan PT PLN karena telah menahan harga dalam dua tahun terakhir. Totalnya adalah Rp 293,5 triliun. "Anggaran subsidi akan melebihi Rp 500 triliun" kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, bulan lalu.
Simak Video "Video Bahlil Sebut Kebocoran Subsidi BBM-Listrik Sampai Rp 100 T"
(rgr/din)