Dua Masalah Serius Pabrikan Mobil Indonesia: BBM Naik dan Chip Langka

Dua Masalah Serius Pabrikan Mobil Indonesia: BBM Naik dan Chip Langka

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 21 Jul 2022 18:13 WIB
Ekspor perdana Isuzu Traga baru saja diresmikan. Mobil ini dirakit di pabrik Isuzu Karawang Plant, Jawa Barat. Yuk lihat prosesnya.
Ilustrasi pabrik mobil di Indonesia (Foto: Rengga Sancaya/detikOto)
Jakarta -

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan produksi mobil di Indonesia sedang tidak sepenuhnya baik-baik saja. Pabrikan mobil di Tanah Air sedang dihadapi dua masalah serius yang menghambat laju produksi.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengatakan sempat berbincang dengan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang. Pemerintah menawarkan diri untuk bantu dongkrak penjualan otomotif di Tanah Air.

"Minggu lalu saya menghadap ke bapak Agus Gumiwang selaku Menteri Perindustrian, kita berdiskusi banyak sekali dengan beliau, dan beliau juga menanyakan apa yang dibutuhkan kira-kira dari pemerintah untuk bisa menaikkan penjualan," ujar Nangoi di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Nangoi menceritakan industri otomotif Indonesia sedang dihadapkan dua masalah, yakni kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimbas pada kenaikan bahan baku, serta krisis chip semikonduktor. Tawaran menteri tidak disambut begitu saja, Nangoi bilang pihaknya ingin membenahi dua masalah terutama soal kelangkaan krisis chip semikonduktor.

"Saya terus terang industri otomotif di Indonesia terpukul oleh dua hal utama. Pertama adalah kenaikan BBM luar biasa, karena adanya krisis bahan bakar, krisis pangan juga, semua naik, kemudian bahan baku juga naik cukup tinggi, besi dan segala macam. Yang kedua semikonduktor yang tidak dapat memenuhi kebutuhan supply-nya," ujar dia.

ADVERTISEMENT

"Jadi untuk sementara insentif dari pemerintah kita akan tahan dulu. Kita akan konsentrasi membenahi semua yang ada. Dan kita harapkan segera beres sebelum akhir tahun," tambah Nangoi.

Meski demikian, industri otomotif Indonesia mengalami tren positif saat dihadapi dua masalah tersebut. Berdasarkan data wholesales Gaikindo sepanjang Januari - Juni 2022 sudah terdistribusi sebanyak 475.321 unit, naik 20,8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pun demikian dengan angka ekspor, Indonesia sudah mengirimkan 198.333 unit mobil secara utuh sepanjang Januari - Juni 2022. Angka itu meningkat 34,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kita ketahui bahwa ekonomi mulai bangkit, tapi kita tidak boleh lengah bahwa yang namanya banyak negara mengalami permasalahan cukup serius dengan ekonominya, beberapa negara bangkrut, Indonesia luar biasa, otomotif juga luar biasa sekali di Indonesia," ujar Nangoi.

"Di akhir bulan juni kita tutup penjualan kita di angka 475 ribu growing 20 persen dibanding tahun lalu. Ekspor kita juga cukup melejit, bahkan saat ini kekurangan produksi masih terus kita rasakan karena adanya permasalahan dengan semikonduktor ataupun mikrochip kita masih kekurangan," tambah dia.




(riar/din)

Hide Ads