Imbas Krisis Semikonduktor, Penjualan Mercy Turun 4% di Semester I 2022

Imbas Krisis Semikonduktor, Penjualan Mercy Turun 4% di Semester I 2022

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 14 Jul 2022 16:40 WIB
Mercedes-Benz
Penjualan Mercedes-Benz turun di semester pertama 2022. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Krisis pasokan chip semikonduktor masih menghantui industri otomotif global, termasuk industri otomotif di Indonesia. Merek premium seperti Mercedes-Benz pun turut terkena dampaknya. Merek asal Jerman ini mengalami penurunan penjualan di Indonesia pada semester pertama 2022.

"Secara (market) global, penjualan Mercedes-Benz mengalami penurunan kurang lebih 16%. Trigger-nya karena penjualan di China turun (drastis)," ujar Deputy Director Sales Operations & Product Management Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Kariyanto Hardjosoemarto, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Lanjut Kariyanto menambahkan, penjualan retail Mercedes-Benz di Indonesia pada Januari-Juni 2022, mengalami penurunan 4%, dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Pada Januari-Juni 2022 penjualan retail Mercedes-Benz mencatat 1.187 unit, turun dibanding periode Januari-Juni 2021 yang mencatat 1.235 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa turun? Karena enam bulan ini model backbone (tulang punggung) kita, C-Class, itu benar-benar kosong, jadi istilahnya kita dengan volume lain tanpa C-Class kita hanya turun 4%, menurut saya itu masih oke lah. Itu satu hal," sambung Kariyanto.

"Hal kedua karena memang secara suplai kita juga masih ada kendala terkait semikonduktor, sehingga memang secara alokasi kit untuk dirakit (lokal) di Wanaherang, ada keterbatasan. Tetapi kondisi itu akan improve di semester kedua, akan membaik lah," katanya lagi.

ADVERTISEMENT

Meski secara umum penjualannya turun, namun secara pemesanan unit, Kariyanto mengklaim ada peningkatan. "Saya bisa sampaikan kondisi order back, SPK yang masuk, segala macam, saat ini mungkin jauh lebih tinggi dibanding sebelum Covid-19, secara demand-nya. Tetapi karena suplainya terbatas, maka masih menunggu. Kami yakin di semester kedua ini tetap bisa growth dibanding tahun sebelumnya," tukas Kariyanto.




(lua/rgr)

Hide Ads