Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmista mendorong Mitsubishi supaya memproduksi mobil listrik di Indonesia. Salah satu model yang diminta ialah mobil mungil. Tapi jarak tempuhnya bisa mencapai 170 kilometer untuk sekali pengisian.
"Kami juga terus mendorong Mitsubishi agar dapat memproduksi kendaraan KBL Berbasis Baterai di Indonesia dengan penggunaan ukuran baterai yang lebih kecil (key car)menggunakan baterai 20 kWH dan driving range 170 kilometer," ucap Menperin Agus dalam keterangannya dikutip Senin (4/7/2022).
Hal ini diungkapkan Agus saat melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha dari Negeri Sakura, di antaranya dengan prinsipal otomotif Mitsubishi Motors Corporation (MMC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil kunjungan Menperin ke Mitsubishi Motors Okazaki Plant, didapatkan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan basis ekspor. Mitsubishi menargetkan kinerja ekspornya pada tahun 2022 mencapai 72 ribu unit atau naik 30 ribu dibandingkan tahun 2021.
Kunjungan Menperin ke Mitsubishi kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan pada Maret 2021 lalu,di antaranya terkait dengan rencana penambahan investasi sebesar Rp 11,2 triliun hingga 2025.
Di Okazaki Plant, Menperin sempat menjajal beberapa kendaraan listrik Mitsubishi dengan teknologi Battery Electric Vehicle dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle, salah satunya Minicab MiEV 2WD. Mobil dengan dua roda penggerak ini memiliki jarak tempuh hingga 150 kilometer dalam sekali pengisian daya baterai berkapasitas 16 kilowatt (kWh).
Menperin juga melakukan test drive Mitsubishi eK X EV yang dibekali dengan baterai 20 kWh dengan jarak tempuh 180 kilometer dalam sekali pengisian daya (metode WLTC5). Tipe ini dilengkapi dua port pengisian baterai, yakni biasa dan cepat. Port pengisian biasa (AC200V/14.5A) membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk mencapai pengisian penuh. Sedangkan pengisian cepat hanya memerlukan waktu sekitar 40 menit untuk pengisian 80 persen.
Selanjutnya Menperin menjajal Mitsubishi Outlander 4WD yang merupakan Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Mitsubishi all-new eK X EV menjadi salah satu mobil listrik murah. Di saat mobil listrik lain harganya tembus lebih dari Rp 500 juta, Mitsubishi all-new eK X EV hanya dijual Rp 200 jutaan.
All-new eK X EV dibanderol dengan harga dari 2.398.000 hingga 2.932.600 yen (termasuk pajak konsumsi 10 persen). Itu setara dengan Rp 276,4 juta sampai Rp 338 juta.
Di Jepang, mobil listrik mungil ini mendapatkan subsidi. Bagi pelanggan yang menerima subsidi 550.000 yen, harga mobil ini menjadi mulai dari 1.848.000 yen (termasuk pajak konsumsi 10 persen) atau setara Rp 213 juta. Di beberapa daerah, subsidi dari pemerintah daerah juga dapat digunakan, sehingga harga tersebut menjadi lebih terjangkau.
Mitsubishi eK X EV merupakan kendaraan listrik (EV) baru yang memasuki kategori dengan eK X series, seri kei-car Mitsubishi Motors dengan cita rasa SUV. Mobil ini diklaim menawarkan jarak tempuh yang cukup untuk penggunaan sehari-hari dengan harga yang terjangkau.
Kira-kira apakah eK X EV cocok untuk diproduksi di Indonesia?
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah