Mitsubishi Bakal Ekspor Mobil 'Made in Indonesia' ke Australia

Mitsubishi Bakal Ekspor Mobil 'Made in Indonesia' ke Australia

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 28 Jun 2022 15:23 WIB
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/4). MMKI baru saja meresmikan pabrik nilai investasi mencapai Rp7,5 triliun dan mampu menyerap 3.000 tenaga lokal.  Pada tahap awal, pabrik ini mampu memproduksi 80.000 unit per tahun untuk small-MPV.  (Ari Saputra/detikcom)
Foto: Pabrik Mitsubishi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Mitsubishi akan menambah pasar ekspor mobil 'made in Indonesia'. Salah satu negara tujuannya ialah Australia.

Dilansir Antara, Selasa (28/6/2022), hal ini disampaikan Menperin Agus saat berkunjung ke Mitsubishi Motors Okazaki Plant, Jepang, Senin (27/6/2022). Dia mengatakan Mitsubishi punya target kinerja ekspor pada 2022 mencapai 72 ribu unit atau naik 30 ribu dibandingkan 2021.

"Tentunya, Mitsubishi akan meningkatkan pasar ekspor, sehingga memberikan sumbangsih nyata pada kinerja ekspor Indonesia," kata Agus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pabrikan asal Jepang itu juga bakal menambah negara tujuan ekspor. Prinsipal Jepang disebut memberi izin Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia untuk menambah 9 negara lagi. Saat ini, pabrik Mitsubishi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sudah mengekspor ke 30 negara.

"Mitsubishi juga menyatakan bahwa Australia akan menjadi salah satu negara yang masuk dalam list ekspor mereka," ujar Agus.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data Gaikindo, Mitsubishi sudah memproduksi model-model seperti Xpander, Xpander Cross, Pajero Sport, dan Livina. Beberapa negara yang sudah menjadi negara tujuan ekspor Mitsubishi mulai dari Vietnam, Filipina, Malaysia, negara Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.

Kunjungan Menperin kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil sebelumnya, terkait rencana penambahan investasi Rp 11,2 triliun hingga tahun 2025. Rencananya Mitsubishi akan memproduksi mobil Xpander Hybrid dan dua model baru, yang salah satunya akan diproduksi 2023.

Penambahan investasi ini juga termasuk memperbesar kapasitas produksi di Indonesia, dari 220 ribu unit menjadi 250 ribu unit kendaraan.

Di sisi lain, Agus menyebut Australia pasar penting bagi Indonesia. Sebab negeri kanguru itu sudah terikat perjanjian perdagangan bebas Comperhensive Economic Partnership Agreemint (IA-CEPA). Toyota menjadi pabrikan pertama yang mengekspor mobil buatan dalam negeri ke Australia lewat Toyota Fortuner.

"Pasar Australia ini sangat besar, apalagi kita sudah punya kesepakatan dagang, sehingga sayang sekali bila tidak dimanfaatkan," ungkap dia.




(riar/rgr)

Hide Ads