Alasan Suzuki Tak Langsung Produksi Mobil Listrik: Ekosistem Industri Bisa Mati

Alasan Suzuki Tak Langsung Produksi Mobil Listrik: Ekosistem Industri Bisa Mati

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 23 Jun 2022 19:37 WIB
Suzuki Ertiga Hybrid SS
All New Ertiga hybrid (Foto: Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)
Jakarta -

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah memperkenalkan mobil hybrid termurah di Indonesia saat ini: All New Ertiga Hybrid. Namun masih banyak yang mempertanyakan kenapa Suzuki tak langsung saja memperkenalkan mobil listrik?

Donny Ismi Saputra selaku 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menjelaskan semua proses harus dilewati dalam melahirkan mobil elektrifikasi. Buat Suzuki, mobil hybrid adalah langkah ideal sebelum sepenuhnya menjejak full elektrifikasi.

"Kami melihat tidak serta-merta soal bisnis, kita jumping teknologi tersebut, akan masuk ke dalam 'business kill of industry', kalau kita lihat sekarang 60-80 persen harga dari kendaraan listrik ada di baterai, harganya bisa Rp 700 juta. Kami berpikir, bagaimana caranya produk-produk yang dijual kita yang terpenting sudah elektrifikasi dulu. Pada saat penggunaan baterai semakin banyak digunakan, harga baterai bisa turun. Jika harga turun, kita siapkan harga yang sesuai dan terjangkau," papar Donny di sela-sela acara test drive All New Suzuki Ertiga di Malang, Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu bagaimana memproduksi mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta? Kami menggunakan teknologi yang ada. Kalau tiba-tiba memperkenalkan mobil listrik, kami bisa. Tapi tidak ada lokalisasi dan di sini hanya merakit saja, dan sebagainya. Tapi kita tidak semata-mata menjual, tapi bagaimana membuat ekosistem industrinya," Donny menambahkan.

Jika industri secara tiba-riba beralih ke listrik, akan ada banyak sektor terpengaruh. Termasuk UMKM yang selama ini telah menjadi mitra Suzuki memproduksi mobil di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Suzuki Ertiga HybridSuzuki Ertiga Hybrid Foto: Luthfi Anshori/detikOto

"Bayangin enggak sih, vendor kami itu tidak hanya PMA (Penanaman Modal Asing), tapi ada juga UMKM (Usaha mikro, kecil dan menengah). Kami pun berpikir, bagaimana saat perpindahan teknologi ini UMKM tidak ketinggalan, makanya kalau menurut kami, harus ada proses awal elektrifikasi pada mobil-mobil yang memiliki volume terbesar. Kita mulai dengan MPV, ke depannya kita lihat porsi terbesarnya di mana apakah akan di LSUV atau komersial dan lain-lainnya," ucap Donny.

Sehingga, lanjut Donny, tidak salah jika Suzuki memilih memperkenalkan varian hybrid terlebih dahulu sebelum menuju ke elektrifikasi.

"Mau mild hybrid, medium hybrid atau full elektrifikasi ini terminologi, tapi yang kami lakukan saat ini keterjangkauan produk terlebih dahulu, produk-produk yang menjadi backbone kami elektrifikasi, kalau kami lihat dalam 1 minggu ini respon masyarakat positif, dan banyak dari masyarakat yan ingin tahu," kata Donny.

"Dan kita bisa lihat sebenarnta masyarakat Indonesia ini sangat antusias pada produk elektrifikasinya, akan tetapi yang sama-sama kita butuhkan adalah bagaimana produk-produk elektrifikasi ini bisa terjangkau dan bisa dinikmati oleh banyak masyarakat," tutup Doni.




(lth/din)

Hide Ads