Lockdown Ditambah Krisis Semikonduktor Bikin Toyota Sengsara

Lockdown Ditambah Krisis Semikonduktor Bikin Toyota Sengsara

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Minggu, 29 Mei 2022 19:15 WIB
Pabrik milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang resmi melahirkan mobil Sienta. Toyota menargetkan produksi 4.000 unit/bulan.
Ilustrasi produksi Toyota Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Produsen otomotif Toyota untuk kedua kalinya harus memangkas rencana produksi kendaraan secara global pada Juni 2022. Tak hanya itu, Toyota juga mengisyaratkan jika perkiraan output selama setahun penuh dapat diturunkan.

Dilansir dari Reuters, Toyota saat ini telah dilanda krisis chip semikonduktor, hal yang juga melanda sejumlah pabrikan otomotif secara global. Selain itu, pemberlakuan lockdown COVID-19 di China juga turut berdampak pada operasional pabrik.

Pemangkasan jumlah produksi oleh Toyota dilakukan sehari setelah pihaknya mengumumkan penjualan mobil di kawasan China, Eropa, dan Amerika Serikat belum menunjukkan peningkatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pabrikan asal Jepang itu mengungkapkan untuk saat ini Toyota memproduksi sekitar 50.000 unit kendaraan lebih sedikit pada Juni mendatang. Dengan total keseluruhan sekitar 800.000 unit kendaraan saja, hal ini disebabkan sistem lockdown COVID-19 di Shanghai, China.

Bahkan, dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu Toyota sudah memangkas sebanyak 100.000 unit kendaraan. Faktor tersebut disebabkan oleh krisis chip semikonduktor.

ADVERTISEMENT
pabrik Toyota memproduksi Camry BaruIlustrasi Pabrik Toyota memproduksi Camry Baru Foto: dok. carscoops

Dalam periode penuh tahun fiskal 2023, Toyota menargetkan produksi mobil sebanyak 9,7 juta unit secara global.

"Sangat sulit untuk memperkirakan situasi pasokan suku cadang saat ini karena lockdown yang sedang berlangsung di Shanghai," kata pihak Toyota.

Kedua faktor tersebut sangat berdampak besar bagi operasional pabrik Toyota. Kurangnya suku cadang chip semikonduktor telah menjadi penghalang bagi para pabrikan mobil, baik di Jepang maupun di sejumlah negara lain.

Selain itu, dampak lockdown di China juga mempengaruhi perakitan mobil. Menurut berbagai analis, China sendiri merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di dunia, adanya aturan lockdown dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan.

Diberitakan sebelumnya, ada 16 lini produksi di 10 pabrik yang menangguhkan produksi mobil pada Mei-Juni 2022. Adapun mobil-mobil yang terdampak antara lain Toyota Crown, Toyota Noah, Mirai, bZ4x, GR Yaris, Land Cruiser, Century, Corolla, Corolla Touring, Corolla Cross, RAV4, Harrier, Prius, Prius PHV, Land Cruiser Prado, GX, 4Runner, Lexus LS, IS, RC F, NX, NX450h+, CT, UX, UX300e, ES, RX. Selanjutnya, mobil Toyota Aqua, C-HR, Yaris Cross, Sienta, Corolla Axio, Corolla Fielder, JPN Taxi, Land Cruiser 70, Hiace, Granace, Alphard, Vellfire, Lexus LM, Coaster hingga Probox.




(lth/lth)

Hide Ads