Masyarakat Indonesia tidak meragukan lagi kualitas produk buatan dalam negeri. Bahkan, mobil lokal buatan Cimahi, FIN Komodo, pun diserbu konsumen.
Buat yang belum tahu, FIN Komodo adalah perusahaan pembuat mobil offroad dengan gaya buggy car. Mobil buatan FIN Komodo biasanya digunakan di area pariwisata, perkebunan, pertambangan, perusahaan minyak, sampai menjadi kendaraan rescue seperti ambulans dan pemadam kebakaran. Namun, FIN Komodo memang fokusnya hanya pada kendaraan offroad, bukan untuk mobil jalan raya.
Salah satu konsumen yang kepincut FIN Komodo adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Bamsoet membeli FIN Komodo KD 250 X Patroli yang akan digunakan di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aviantara Karisma, Engineer PT FIN Komodo Teknologi, mengatakan Bamsoet mengapresiasi FIN Komodo karena mobil ini murni buatan lokal.
"Pak Bamsoet mengapresiasi kita, karena merek lokal ini buat mereka suatu kebanggaan. Memang seharusnya pemerintah memang seperti itu. Daripada kita hanya memberikan insentif, lebih baik kita dibeli. Kalau kita dibeli produk lokal itu otomatis kita hidup sendiri, akan hidup sendiri, akan besar sendiri," ucap Aviantara kepada detikcom di booth FIN Komodo di IIMS Hybrid 2022, Selasa (5/4/2022).
![]() |
Menurutnya, FIN Komodo sendiri merintis mobil offroad buatan lokal sejak 2005 dan masuk pasar pada 2008. Selama belasan tahun, FIN Komodo mengedukasi konsumennya yang akhirnya diterima masyarakat.
"Akhirnya masyarakat yang misalnya dia melihat FIN Komodo dari 2010, begitu ketemu lagi sekarang dia langsung beli tanpa basa-basi. Karena dia sudah mengikuti dari lama. Karena kalau tidak begitu, kalau kita tidak dibeli, terutama dengan pemerintah juga, dengan cara dukungan seperti itu, itu kita umurnya nggak akan panjang," kata Aviantara.
"Selain lokal, kenapa Pak Bamsoet berminat, yang jelas selain produk lokal, semua untuk perawatan, suku cadang mudah. Kita membuat kendaraan ini se-user friendly mungkin," sebutnya.
Dia menilai, masyarakat saat ini sudah melek produk lokal. Menurutnya, masyarakat sudah menganggap bahwa produk lokal pun sudah bagus. Tak jarang konsumen yang melakukan pemesanan berulang.
"Alhamdulilah ini perjalanan panjang kita dalam mengedukasi masyarakat. Memang produk kita harus ada trial error, development terus sebelum masyarakat betul-betul menerima," katanya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah