Perang di Ukraina mulai memberikan dampak kepada industri otomotif. Beberapa pabrikan otomotif asal Jerman seperti Volksagen, BMW dan Porsche kesulitan mendapatkan pasokan kabel mobil yang diproduksi di Ukraina.
Dilaporkan Reuters, Ukraina menjadi salah satu pemasok kabel untuk produksi mobil. Pabrik kabel di bagian barat Ukraina ditutup akibat invasi Rusia. Terhambatnya pasokan kabel tersebut membuat pabrikan mobil membatasi produksi kendaraan.
Produksi suku cadang di pabrik Leoni, Fujikura dan Nexans yang terkena dampak invasi Rusia menyebabkan terhambatnya pasokan kepada produsen mobil. Diketahui, pabrik tersebut telah memasok anyak kabel kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Volkswagen menyebut efek ini dirasakan di beberapa pabrik perakitannya. Sementara Porsche menunda produksi mobil di pabrik Leipzig. BMW pun terenaruh.
"Karena terhambatnya pasokan, gangguan pada produksi kami akan terjadi. Kami sedang dalam diskusi intensif dengan pemasok kami," kata BMW dalam sebuah pernyataan.
Menurut analisis data Comtrade 2020 oleh konsultan AlixPartners, kabel adalah komponen otomotif paling penting yang disuplai Ukraina untuk Uni Eropa.
"Dalam kasus seperti ini di mana masalah tidak mungkin selesai dengan cepat, produsen mobil perlu mencari solusi alternatif untuk jangka pendek dan menengah," kata Sam Fiorani, Wakil Presiden Prakiraan Kendaraan Global di AutoForecast Solutions.
Butuh waktu berbulan-bulan bagi pemasok untuk meningkatkan kapasitas di lokasi lain. Soalnya, pabrik pemasok komponen tersebut membutuhkan ruang pabrik, mesin dan peralatan, pekerja, serta pembiayaan.
Sebelum invasi, pembuat suku cadang mobil Aptiv Plc menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengalihkan produksi suku cadang kendaraan dalam jumlah besar dari dua pabriknya di Ukraina. Saat itu, produksi dialihkan menjelang kemungkinan permusuhan Rusia dan Ukraina.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Mobil Mewah Tina Talisa yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga
Riwayat Esemka: 'Dulu Digadang-gadang Mendunia, Kini Diseret ke Meja Hijau'