Diskon PPnBM Mobil Punya Kontribusi Dongkrak Perekonomian Indonesia

Diskon PPnBM Mobil Punya Kontribusi Dongkrak Perekonomian Indonesia

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 08 Feb 2022 20:58 WIB
PPnBM
Diskon PPnBM mobil baru membantu pemulihan perekonomian Indonesia. Foto: PPnBM (Fuad Hasim/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah resmi memperpanjang insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil baru. Program diskon PPnBM ini dinilai sukses membantu pemulihan perekonomian Indonesia.

Perpanjangan insentif PPnBM DTP ini masih berada dalam koridor keberlanjutan program Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2022. Insentif ini dituangkan dalam PMK Nomor 5/PMK.010/2022 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022 yang ditetapkan pada 2 Februari 2022.

Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu, insentif PPnBM DTP telah dimanfaatkan masyarakat kelas menengah di tengah pandemi. Dilanjutkannya program insentif dari pemerintah ini diharapkan memperkuat kondisi perekonomian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan berlanjutnya insentif PPnBM DTP, kinerja sektor otomotif yang strategis bagi perekonomian diharapkan terus menguat dan mampu kembali mencapai tingkat penjualan dan produksi pada level sebelum pandemi atau bahkan lebih baik di tahun 2022", kata Febrio dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

Kebijakan insentif fiskal yang disiapkan pemerintah diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi. Pada tahun 2021, perekonomian nasional melaju dengan kuat hingga triwulan IV, ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhannya sebesar 5,02% (yoy). Momentum ini perlu terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, karena beberapa sektor strategis masih memiliki ruang untuk pulih dan tumbuh lebih baik di periode mendatang.

ADVERTISEMENT

Peran insentif fiskal selama ini krusial dalam menstimulus pemulihan tersebut, termasuk insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan, tingkat pertumbuhan perdagangan kendaraan Bermotor mampu bangkit dari kontraksi 14,1% di 2020 dan tumbuh 12,1% di 2021. Begitu juga dari sisi produksi, industri alat angkutan melonjak dari terkontraksi 19,9% pada 2020, kemudian meningkat signifikan 17,8% pada 2021.

"Kebijakan insentif PPnBM DTP penjualan mobil telah berhasil mendorong pemulihan sisi permintaan yang diikuti dengan peningkatan sisi supply", ucap Febrio.

Menurutnya, pertumbuhan perdagangan pada sektor otomotif nasional memiliki peranan strategis dalam mendorong industri yang memiliki nilai tambah dan efek pengganda yang tinggi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Selain itu, sektor ini juga memiliki orientasi ekspor yang cukup baik, yaitu sekitar 15,6%.

Simak Video 'Diskon PPnBM Resmi Diperpanjang, Tak Cuma Buat LCGC!':

[Gambas:Video 20detik]



(rgr/din)

Hide Ads