Nissan kabarnya akan melahirkan city car Nissan March yang berubah total. Nissan March itu disebut akan mengusung tenaga listrik.
Penerus Nissan March akan menjadi mobil listrik sepenuhnya. Mobil listrik Nissan March itu memanfaatkan platform CMF B-EV yang sama dengan Renault 5.
Langkah ini merupakan bagian dari investasi multi-miliar Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi ke dalam elektrifikasi. Nissan March listrik akan mengisi jajaran mobil listrik entry-level.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nissan, platform CMF B-EV memungkinkan perusahaan dalam Aliansi untuk mempertahankan gaya unik untuk merek masing-masing, sekaligus juga mengurangi biaya dan konsumsi daya masing-masing sebesar 33% dan 10%.
"Model serba baru ini akan dirancang oleh Nissan dan direkayasa dan diproduksi oleh Renault menggunakan platform umum baru kami, memaksimalkan penggunaan aset Aliansi kami sambil mempertahankan ke-Nissan-annya," kata CEO Nissan Ashwani Gupta
"Ini adalah contoh yang bagus dari pendekatan 'diferensiasi cerdas' Aliansi. Menggantikan Micra (Nissan March) ikonik kami, saya yakin model baru ini akan memberikan kegembiraan lebih lanjut kepada pelanggan kami di Eropa," tambah Gupta.
Nissan March bertenaga listrik kemungkinan bisa menjangkau jarak 400 km dalam sekali ngecas.
Sementara itu, platform CMF B-EV adalah salah satu dari lima platform mobil listrik yang direncanakan akan diluncurkan oleh Aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi. Aliansi itu menyiapkan setidaknya 35 kendaraan listrik baru pada tahun 2030.
Menurut Aliansi, mereka bakal mengeluarkan dana hingga US$ 23 miliar atau setara Rp 330 triliun. Dengan menggelontorkan dana sebesar itu, usaha patungan tersebut rencananya dapat meluncurkan sebanyak 30 model kendaraan listrik terbaru serta didukung lima platform berbeda pada 2030 mendatang. Sejauh ini, aliansi tersebut telah mengembangkan empat dari lima platform kendaraan listrik yang akan diluncurkan.
Kelima platform yang dikembangkan tersebut diharapkan dapat mencakup sebesar 90 persen dari mobil listrik yang akan diluncurkan pada 2030. Agar bisa menghasilkan mobil listrik yang murah, tiga perusahaan ini sepakat untuk menstandardisasi mobil listrik dari segi baterai yang mengusung Li-ion serta sejumlah teknologi yang dikembangkan oleh Nissan.
Terlepas dari usaha patungan tersebut, Nissan mengatakan pada November lalu akan mempercepat elektrifikasi pada jajaran kendaraan, termasuk meluncurkan 23 kendaraan listrik dan hybrid pada 2030. Pabrikan asal Jepang itu sudah menggelontorkan dana sebanyak US$ 18 miliar atau sekitar Rp 258 triliun.
Sementara itu, Renault juga bakal terjun dalam elektrifikasi dan mulai menjual mobil EV di Eropa pada 2030 mendatang. Namun, kabarnya Renault hanya fokus menjual mobil listrik di wilayah Eropa saja dan belum memasarkan ke sejumlah negara lain.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat