PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) merilis data penjualan di bulan November 2021. Jika dibandingkan penjualan di Oktober, Suzuki mengklaim ada kenaikan sebesar 84% di November. Mobil Suzuki apakah yang paling laris? Berikut datanya.
Seperti dijelaskan SIS dalam keterangan resminya, model New Carry dan XL7 menjadi kontributor utama dengan penjualan masing-masing sebesar 25% dan 24%. Di sisi lain, low MPV andalan mereka, Ertiga, kalah saing dari APV. Suzuki APV berkontribusi sebesar 18,5% dan Ertiga berkontribusi 16%.
Dijelaskan Head of Fleet Sales & Business Initiative SIS, Hendro H. Kaligis, penjualan pada segmen fleet di bulan November ini merupakan angka tertinggi sejak pandemi di tahun 2020. Konsumen segmentasi fleet (armada) Suzuki ini didominasi bidang kendaraan operasional perusahaan dan pemerintahan.
"Penjualan pada segmentasi fleet ini menjadi faktor pendukung yang berkontribusi terhadap penjualan Suzuki secara keseluruhan. Sejak 2020, segmentasi fleet menjadi salah satu pendukung utama selain ekspor di tengah lesunya pasar mobil nasional karena dampak pandemi COVID-19 lalu. Penjualan yang menyasar ke instansi dan perusahaan ini terus mengalami peningkatan karena kepercayaan masyarakat terhadap Suzuki yang berkualitas serta sesuai dengan pasar Indonesia," terang Hendro dalam siaran pers, Senin (20/12/2021).
Selain New Carry Pick Up sebagai kendaraan niaga, crossover XL7 menjadi kontributor kedua pada penjualan di segmen Fleet. Memiliki tampilan maskulin, tangguh, dan berkarakter, XL7 menjadi pendorong penjualan pada segmentasi Fleet khususnya kendaraan perusahaan.
"Kami akan terus memperluas pasar dan layanan segmentasi Fleet Suzuki melalui produk-produk berkualitas. Beberapa perusahaan swasta dan BUMN terbesar sudah mulai mempercayakan kendaraannya kepada Suzuki, sehingga kami percaya dapat terus meningkatkan pelayanan dan penjualan Fleet. Kami berharap meningkatnya kepercayaan para pelaku ekonomi, instansi pemerintahan dan perusahaan kepada mobil Suzuki mampu membantu mendorong pertumbuhan sektor otomotif di masa pandemi COVID-19," tutup Hendro.
(lua/rgr)