Mercedes-Benz Indonesia belum bicara banyak tentang penambahan investasi soal mobil listrik ataupun rencana ekspor 'made in Indonesia' ke Australia. Pabrikan asal Jerman ini malah berencana untuk merilis mobil listrik mewah EQS di Tanah Air pada tahun 2022.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan bahwa Mercedes-Benz tertarik untuk membuat Indonesia menjadi hub produksi untuk ekspansi pasar Australia. Tapi Presiden Direktur PT Mercedes-Benz Distributor Indonesia (MBDI) Choi Duk Jun menyampaikan penambahan peluang investasi di Indonesia masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut.
"Minggu lalu pak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengunjungi kantor pusat kami di Jerman. Kita berterimakasih karena telah meluangkan waktunya untuk menyampaikan segala sesuatu apa yang akan kita dapatkan (jika berinvestasi di Indonesia)," kata Choi Duk Jun saat ditemui di Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2021).
"Kita juga masih terus melanjutkan studi tentang investasi lebih lanjut. Saat ini, terlalu dini untuk mengatakannya," ujar Choi Duk Jun.
Sebagai informasi, Indonesia dan Australia telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang mulai berlaku sejak 5 Juli 2020.
Salah satu keuntungan dari adanya IA-CEPA adalah penghapusan tarif perdagangan kendaraan (Completely Built Up) CBU menjadi 0% bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Australia. Untuk itu, Menperin menawarkan kepada produsen mobil dari Jerman agar dapat menjadikan Indonesia sebagai production base kendaraan bermotor yang diekspor ke Australia.
Di sisi lain, Indonesia merupakan negara yang tengah menyongsong era mobil listrik. Komitmen ini diperjelas dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.
Menperin menyampaikan, terkait ketertarikan untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi kendaraan yang diekspor ke Australia, saat ini Mercedes-Benz sedang mengalkukasi value chain dalam rencana produksi. Selain itu, perusahaan tersebut juga sedang mempelajari terkait biaya manufaktur, biaya logistik, regulasi, persyaratan teknologi, tarif pajak, serta hal-hal terkait lainnya.
"Namun, intinya mereka support dan mereka sedang menyiapkan diri untuk rencana membuka pasar ke Australia," jelas Agus.
Mercedes-Benz mau jual mobil listrik tahun depan di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang tengah menyongsong era mobil listrik. Komitmen ini diperjelas dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) untuk Transportasi Jalan.
Belum lagi, melalui skema PPnBM berdasarkan emisi, harga mobil juga bakal lebih murah jika mau berinvestasi di Indonesia. Choi hanya memastikan bakal menjual mobil 'Anti SPBU' alias mobil listrik lebih dulu.
"Tahun depan kita akan merilis mobil listrik di Indonesia, EQS. Ini yang bisa saya katakan untuk saat ini," ungkap Choi.
Mercedes-Benz EQS merupakan mobil listrik sedan yang menggunakan platform khusus Electric Vehicle Architecture (EVA). Mobil ini disebut mencerminkan mobil premium sedan S-Class. Mercedes-Benz EQS debut global pertama kali pada 5 April 2021.
Sebagai informasi, Mercedes-Benz Indonesia (PT MBI) sudah memproduksi sekitar 10 model mobil penumpang untuk pasar Tanah Air, di antaranya S-Class, E-Class, GLA, GLC, GLE, dan GLS di segmen SUV serta AMG A 35 Sedan dan AMG GLA 35 untuk model high-performance.
Tercatat fasilitas pabrik Mercedes-Benz yang terletak di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat dengan performa produksi pada 2020 sebanyak 457 unit, dan Januari hingga September 2021 sebanyak 224 unit.
Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
(riar/lth)