Pajak Sedan Turun Berkat PPnBM Emisi, Pamornya Bisa Naik?

Pajak Sedan Turun Berkat PPnBM Emisi, Pamornya Bisa Naik?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 30 Okt 2021 08:07 WIB
All New Honda Civic RS
Ilustrasi Honda CIVIC Foto: Dok. Honda Prospect Motor
Jakarta -

Per 16 Oktober 2021 lalu pemerintah resmi menerapkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil dengan skema baru. PPnBM dihitung berdasarkan emisi, bukan bentuk mobil. Jadi, pajak sedan pun bisa mengalami penurunan.

Sebelumnya, sedan di Indonesia dikenakan PPnBM mulai dari 30% hingga 125%. Kini, dengan pajak berdasarkan emisi, pajak sedan bisa turun, tergantung dengan emisi yang dikeluarkan mobil tersebut.

"Pajak sedan sih turun, paling baiknya 15% yang tadinya 30 atau 40%," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Billy menyebut, Honda percaya bahwa pemerintah telah mempertimbangkan regulasi pajak berdasarkan emisi ini dari berbagai sisi, terutama keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, industri dan kondisi lingkungan. Lalu, bisakah pamor sedan meningkat dengan skema pajak baru ini?

"Pasar sedan itu sekarang 1%. Di Indonesia sih pasar sedan pasar yang segmented. Karena budaya Indonesia budaya yang komunal inginnya pergi sama-sama, dengan keluarga dengan teman-teman. Kemudian kondisi alamnya, infrastrukturnya," ucap Billy.

ADVERTISEMENT

Dengan pertimbangan--pertimbangan itu, menurut Billy, konsumen Indonesia lebih menyukai mobil di segmen SUV dan MPV.

All New Honda City sedanAll New Honda City sedan Foto: Dok. Honda Prospect Motor

"Namun sedan tetap memiliki konsumen loyal. Kami tetap mempertahankan model sedan untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, sekaligus teknologi-teknologi baru yang kami keluarkan di sedan ini," jelas Bllly.

"Karena (penjualannya) terbatas, maka saat ini seluruh sedan Honda masih diimpor. Sehingga belum bisa mengikuti program PPnBM Ditanggung Pemerintah. Namun PPnBM yang lebih rendah dari sebelumnya tentu berpotensi meningkatkan pasar sedan," sebutnya.

Sementara itu, soal mobil hybrid di Indonesia, Billy mengatakan Honda masih mempertimbangkannya. Di luar negeri, Honda sendiri sudah mengeluarkan beberapa mobil hybrid, termasuk Honda HR-V e:HEV.

"Kami terus mempelajari itu, menstudi itu, nanti kami akan memberikan yang terbaik pada saat yang tepat. Untuk elektrifikasi kita pelajari untuk waktu yang tepat, tapi bukan sekarang," katanya.




(rgr/lth)

Hide Ads