Produsen ban asal Prancis mengembangkan teknologi ban tanpa udara. Ban tanpa udara Michelin saat ini masih terus diuji coba dan siap dipasarkan pada 2024 nanti. Di dalam negeri, Indonesia juga mengembangkan teknologi serupa. Bedanya ban tanpa udara buatan lokal bukan diproduksi oleh produsen ban, melainkan oleh pihak militer, dalam hal ini TNI AD (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat).
Teknologi ban tanpa udara dikembangkan oleh Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD. Diharapkan teknologi ini mampu untuk mendukung kemampuan tempur kendaraan militer di medan perang. Ban tanpa udara ini telah mengalami sejumlah uji coba, dan dinyatakan kebal paku dan peluru.
"Sudah dilakukan pengetesan terhadap paku, tembakan, dan juga jalan berbatu," bilang Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, kepada detikOto melalui sambungan telepon, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam tayangan video di channel YouTube TNI AD, pengujian tembakan ban tanpa udara dilakukan dengan menggunakan peluru kaliber 5,56 mm, seperti yang digunakan pada senapan serbu Pindad seri SS1 dan senapan serbu buatan AS, M16. Uji tembak dilakukan dari jarak maksimal 100 meter. Dan setelah ban terkena tembakan, klaimnya ban masih tetap nyaman digunakan.
Secara mekanisme kerja, ban tanpa udara yang dikembangkan oleh Poltekad TNI AD, identik dengan teknologi ban tanpa udara yang dibuat oleh pabrikan ban Michelin. Struktur ban tanpa udara terdiri dari rongga-rongga yang berperan seperti pelek pada ban konvensional.
Sebagai informasi, teknologi ban tanpa udara pertama kali diuji coba Poltekad TNI AD pada tahun 2017. Namun saat dilakukan uji coba pertama kali pada tahun itu, hasilnya kurang memuaskan karena minimnya pengalaman dan kurangnya pengetahuan mengenai bahan dan material yang digunakan pada teknologi ini.
![]() |
Selain itu, pada awal-awal masa pengembangan ban tanpa udara, tim riset TNI AD masih terganjal persoalan peralatan yang minim dan hasil yang tidak presisi karena cetakan ban dibuat secara manual. Hal itu mengakibatkan kendaraan tidak stabil dan konstruksi ban pecah.
Seiring waktu, pengembangan teknologi ban tanpa udara ini pun mulai menemui hasilnya. Kini teknologi ban tanpa udara buatan Poltekad TNI AD hasilnya lebih presisi dan sudah melewati berbagai uji coba rintangan.
Simak video 'Siap-siap! 2024, Michelin Mulai Jual Ban Tanpa Udara':
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Mobil Jepang Mulai Banting Harga, Produsen China Santai