Di pameran otomotif Shanghai Auto Show pada April 2021 lalu, Tesla dibikin malu oleh salah satu wanita pengunjung pameran. Wanita itu melakukan protes di booth Tesla karena merasa kecewa dengan mobil listrik tersebut.
Wanita bernama Zhang Yazhou itu bilang bahwa Tesla Model 3 miliknya mengalami kerusakan pada rem. Tidak dijelaskan secara pasti masalah rem apa yang dialaminya. Yang jelas, wanita tersebut berhasil mencuri perhatian dunia, ia melakukan protes di pameran otomotif skala internasional, Shanghai Auto Show.
Dia naik ke atas mobil pajangan Tesla di pameran sembari meneriakkan, "Rem Tesla mengalami kehilangan kendali". Aksi protesnya direkam pengunjung, dan menjadi viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Inside EVs, peristiwa itu diperkeruh oleh orang lain yang memihaknya dan orang-orang di China yang membuat video palsu tentang mobil Tesla mengalami masalah pengereman. Hal itu membuat reputasi Tesla di China jadi rusak.
Kabarnya, semuanya ternyata dibuat-buat, dan media meminta maaf karena menerbitkan klaim palsu dan tidak berdasar. Kabar terbaru, Tesla menuntut wanita yang menginjak-injak mobil Tesla di pameran Shanghai Auto Show.
Berdasarkan laporan terbaru, Tesla menuntut permintaan maaf terkait dengan klaim kegagalan rem palsu. Tesla juga meminta Zhang Yazhou membayar ganti rugi 5 juta yuan (Rp 11 miliar) karena wanita itu dianggap mencoreng citra Tesla.
Sebelumnya, Tesla Inc merilis data log kecelakaan mobil milik Zhang Yazhou. Tesla Model 3 yang dikemudikan ayah Zhang Yazhou saat itu melaju pada kecepatan 118,5 km per jam sebelum tabrakan. Mobil kemudian melambat menjadi sekitar 48,5 km/jam setelah rem diinjak. Data yang dirilis menurut Tesla bahwa rem bekerja dengan semestinya.
Data lain juga menunjukkan bahwa ayah Zhang Yazhou telah melakukan pengereman selama 40 kali dalam rentang waktu 30 menit sebelum kecelakaan terjadi. Pada beberapa titik, Tesla Model 3 dikemudikan dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam.
Sementara itu Zhang percaya Tesla sudah memanipulasi data mobilnya untuk menutupi jejak kegagalan rem. Namun Tesla mengklaim hal itu tidak mungkin terjadi karena data di Tesla Model 3 direkam menggunakan teknologi enkripsi, tidak bisa diubah atau dihapus.
Tesla membalas klaim Zhang dengan data mentah bahwa pengemudi tidak mengoperasikan mobil pada batas kecepatan yang ditentukan.
Tesla menambahkan bahwa pihaknya sangat mengutamakan hak konsumen. Bahwa mereka menawarkan beberapa solusi dalam negosiasi sebelumnya dengan pemilik mobil yang bermasalah tersebut. Namun, pemilik Tesla ini bersikeras untuk mengembalikan mobil tersebut.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?