Sejarah Avanza: Lahir dari Krismon 1998, Harga Awal Rp 89,5 Juta

Sejarah Avanza: Lahir dari Krismon 1998, Harga Awal Rp 89,5 Juta

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 27 Sep 2021 10:30 WIB
Avanza Generasi pertama tahun 2004
Toyota Avanza generasi pertama tahun 2004. Foto: Toyota
Jakarta -

Toyota Avanza akan berusia 18 tahun di Indonesia pada Desember 2021 nanti. Merek kendaraan berjuluk 'mobil sejuta umat' itu dikabarkan akan meluncur generasi terbarunya yang membawa ubahan besar, baik dari tampilan maupun fitur. Lalu seperti apa sejarah Toyota Avanza di Tanah Air?

Kilas balik ke belakang, Toyota Avanza lahir dari situasi krisis moneter (krismon) yang dialami Indonesia pada 1998. Mobil ini kali pertama dirilis pada bulan Desember 2003. Saat itu Avanza dijual mulai Rp 89,5 juta dan ditawarkan dalam dua tipe, 1.3 G dan 1.3 E. Avanza diluncurkan bersama kembarannya, Daihatsu Xenia.

Seperti dikutip dari buku 17 Tahun Fenomena Avanza-Xenia di Indonesia: The Ultimate Low MPV in Industry karya M Syakur Usman, awal kelahiran Avanza dipicu kenaikan harga Toyota Kijang yang melonjak tiga kali lipat karena dampak pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS pada situasi krismon 1998.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah krismon itu, Toyota Indonesia melihat ada celah kosong di pasar otomotif, terutama sejak mobil terpopuler saat itu--Toyota Kijang--harganya melonjak tiga kali lipat. Saat itu masyarakat menganggap Toyota Kijang sebagai mobil mahal," tulis Syakur.

Sebagai informasi, di masa krismon, harga jual Toyota Kijang melonjak dari Rp 40 juta menjadi Rp 120 juta. Kenaikan harga itu membuat penjualan Kijang turun drastis, dari 18.134 unit di 1997, menjadi hanya 14.831 unit di tahun 1998.

ADVERTISEMENT

Avanza Generasi pertama tahun 2004Avanza generasi pertama tahun 2004 Foto: Toyota

Proyek Mobil Kembar Toyota Avanza-Daihatsu Xenia

Studi kelayakan proyek mobil kembar, Toyota Avanza-Daihatsu Xenia, dimulai sejak tahun 1999. Saat itu, Toyota-Astra Motor (TAM) mengajukan ide untuk membuat mobil yang persis seperti Kijang, namun dengan harga jual lebih terjangkau. Daihatsu dilibatkan dalam proyek mobil ini karena Toyota Motor Corporation (TMC) memiliki saham mayoritas di Daihatsu.

Selanjutnya Astra Daihatsu Motor (ADM) ditunjuk oleh TMC sebagai perusahaan manufaktur Avanza dan Xenia. TMC menilai ADM mampu memproduksi mobil keluarga dengan harga lebih terjangkau, dengan memadukan Toyota Production Systems (TPS) dan kekuatan Daihatsu sebagai low cost operation manufacturer di Indonesia.

ADM sendiri sebelumnya memiliki proyek mobil murah, Batra atau Basic Transporter, yang dikembangkan jauh sebelum tahun 2000. Batra punya konsep mobil keluarga 7 penumpang, penggerak roda belakang, dengan harga terjangkau. Namun proyek ini hanya berumur 8 bulan karena krismon melanda. Kendati demikian, pada periode 1998-2000, secara internal ADM tetap melakukan tuning style terhadap proyek ini.

[Halaman selanjutnya: Harga murah Avanza dan rahasia tekuk penjualan Kijang dalam waktu satu tahun]

Avanza Generasi pertama tahun 2004Avanza generasi pertama tahun 2004 Foto: Toyota

Kendati diproduksi oleh pabrik Daihatsu, Toyota Avanza memiliki diferensiasi dengan Daihatsu Xenia. Misal dari spesifikasi mesin, pada saat itu Avanza pakai spek mesin 1.300 cc saja, sementara Xenia dibekali pilihan mesin 1.000 cc dan 1.300 cc. Namun jika bicara kondisi saat ini, baik Avanza maupun Xenia, spesifikasi mesinnya sudah sama, di mana ada pilihan mesin 1.300 cc dan 1.500 cc.

Di awal peluncurannya, Avanza ditawarkan dalam dua tipe, 1.3 E dan 1.3 G. Sementara Xenia modelnya 1.0 Mi, 1.0 Li, dan 1.3 Xi. Semua model saat itu hanya ditawarkan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan. Soal harga, Avanza 1.3 E dibanderol Rp 89,5 juta, sedangkan 1.3 G harganya Rp 99,5 juta. Kedua mobil low MPV itu baru dijual secara resmi pada 2004.

"Strategi harga jual (Avanza) ini ditetapkan di bawah harga psikologis Rp 100 juta, karena pasar otomotif masih terpengaruh dampak krismon," sebut Syakur. Sementara bicara target pasar, Toyota Avanza mengincar kalangan menengah atas, sementara Xenia mengincar segmen menengah ke bawah.

Kalahkan Penjualan Kijang dalam Satu Tahun

Respons pasar terhadap Avanza pun luar biasa. Semula TAM hanya menargetkan menjual Avanza sebanyak 2.400 unit per bulan dan diprediksi baru akan mengalahkan penjualan Kijang pada 2010 atau 6 tahun kemudian. Tapi yang terjadi di luar dugaan, Avanza berhasil menyalip penjualan Kijang di tahun 2005 atau selang satu tahun setelah mobil itu dijual resmi. Saking larisnya, bahkan inden Avanza saat itu mencapai 6 bulan.

Setelah 2005, model Kijang mulai ditinggalkan dan banyak konsumen yang lebih memilih Avanza. Selain faktor harga yang jauh lebih terjangkau, pemicu lainnya adalah kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) hampir 100% pada tahun 2005.

"Saat itu penjualan Avanza sudah mengalahkan Kijang, karena harga baru BBM itu membuat Kijang berkesan boros bensin. Jadi setelah 2005, orang pun beralih dari Kijang ke Avanza," ungkap mantan Direktur Pemasaran TAM, Joko Trisanyoto.

Penjualan Avanza pun terus meroket. Dalam waktu 9 tahun, penjualan Avanza tembus angka 1 juta unit. Angka itu sangat fenomenal, mengingat Kijang yang merupakan salah satu mobil populer di Indonesia, harus menunggu sampai 26 tahun untuk mencapai penjualan 1 juta unit mobil.


Hide Ads