Trik Pedagang Mobil Bekas, Menolak Gulung Tikar di Tengah Pandemi

Trik Pedagang Mobil Bekas, Menolak Gulung Tikar di Tengah Pandemi

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Kamis, 16 Sep 2021 08:39 WIB
Dealer Mobil Mewah Bekas Focus Motor
Ilustrasi stok mobil bekas di Focus Motor Foto: Muhammad Zaky Fauzi Azhar
Jakarta -

Dampak pandemi covid-19 ini sangat terasa bagi para pedagang mobil bekas. Tidak sedikit dealer ataupun pedagang yang harus banting setir dari industri ini, karena merugi puluhan hingga ratusan juta.

Namun salah satu pedagang mobil yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia perdagangan mobil bekas ini, punya strategi khusus untuk mempertahankan bisnisnya.

"Saya dagang dari umur 17 tahun, sekitar 21 tahun sudah jualan mobil. Kondisi pandemi ini adalah kondisi terburuk yang pernah saya alami selama saya dagang. Kalau nggak kuat-kuat udah gulung tikar," papar Agustinus, pemilik dealer mobil bekas Focus Motor kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Focus Motor memperkerjakan sekitar 60 karyawan untuk memutar roda perusahaannya. Di kelas dealer mobil bekas, jelas Focus Motor ini terbilang dealer yang besar karena memiliki hampir 300 unit mobil bekas untuk dijual.

"Awalnya kami punya dealer cabang di bursa mobil lain, tapi karena pandemi gini jadi terpaksa harus ditutup yang sana dan pindah ke sini karena lebih murah biaya sewanya. Jadi sebisa mungkin kami tidak berkurang jumlahnya, cuma cari biaya yang bisa dipangkas," ujar Agustinus.

ADVERTISEMENT

Selain itu, menurut Agustinus pandemi memaksa mereka untuk lebih pintar dan lebih bergerilya dalam dunia digital. Meskipun menurutnya saat ini pasar belum siap untuk beralih total ke jual-beli secara online, namun pelan-pelan hal ini perlu dijelajahi.

"Kalau saat ini sih, karakter pembeli mobil bekas di Indonesia belum siap untuk beralih seluruhnya ke online. Soalnya masih banyak orang yang sengaja iseng, main-main ke bursa, dan juga sekalian cuci mata. Makanya kami masih mempertahankan dealer fisik," papar Agustinus.

"Tapi ya mau nggak mau, pandemi ini membuat kita jadi belajar digital. Pas kemarin di dealernya terpaksa tutup, kita jemput bola. Coba jabarkan dengan detail mobil jualan kita ke pembeli secara digital. Kalau cocok, mobil kita towing ke pembeli, mereka cukup dp aja, dan pelunasan bisa di rumahnya," papar Agustinus.

Selain itu, menurut Agustinus salah satu penyelamat angka penjualan mereka di kala pandemi ini adalah mobil-mobil yang segmentasinya mobil hobi. Mobil jenis ini cenderung meningkat penjualannya, ketika mobil kelas harian sedang lesu.

"Kemarin kita sempat sebulan cuma laku 15 unit. Angka segitu, buat kami yang punya stok hampir 300 sih parah banget. Nah, sempat pada saat mobil yang harian ini pada turun penjualannya, orang-orang malah pada nyari mobil hobi," papar Agustinus.




(mhg/din)

Hide Ads