Heboh orang kaya menjual rumah mewah di kawasan elit seperti Pondok Indah sampai Menteng. Hunian elit itu dijual dengan alasan BU alias butuh uang. Apakah fenomena terjadi juga di pasar mobil bekas?
Yopi dari dealer Paskah Mobil, Serpong, Tangerang mengatakan bahwa sejauh ini penjualan dan permintaan mobil mewah belum mengalami dampak yang signifikan.
"Stabil (penjualan dan pembelian mobil mewah). Paling kita ambil-ambil (buat stok mobil) dulu, nanti setelah PPKM berakhir baru kita mulai aktivitas lagi," kata Yopi saat dihubungi detikcom, Selasa (13/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan penjualan mobil mewah memang tak semanis sebelum penerapan PPKM Darurat.
"Cenderung stabil, dalam satu dua unit bisa sebulan (saat penerapan PPKM). Bagusan sebelum PPKM," ujar Yopi.
"Kalau sudah PPKM terlalu lama, ya pasti kita akan kehabisan modal," sambung dia.
Turunnya penjualan juga dirasakan dealer Tony Mobil, Kelapa Gading, Jakarta. Tony, sang pemilik dealer itu mengatakan bahwa penjualan mobil kembali anjlok usai penerapan PPKM. Tak tanggung-tanggung, penurunan hingga 70 persen.
"2 bulan sebelum PPKM ada peningkatan, setelah PPKM 70 persen penjualan (turun), orang showroom tutup semua," kata Tony saat dihubungi, Selasa (13/7/2021).
Jika fenomena orang kaya menjual aset seperti rumah mewahnya, Tony mengatakan kebanyakan konsumennya saat ini menukar mobil dengan harga yang lebih murah. Tujuannya agar mendapat uang, namun tidak kehilangan sarana transportasi.
"Sekarang ada pengecilan (penurunan kelas mobil, Red), ditukar sama mobil yang lebih murah. Supaya dia (konsumen) ada duit cash, yang penting ada mobil," kata Tony.
"Nggak jauh (penurunan kelas mobil) dari Alphard paling ke Innova, ada banyak. (model lain) paling Innova ke Avanza, turunnya satu tingkat, yang penting dapat cash dulu," jelas dia.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah