Bus antipeluru jadi armada bagi karyawan PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Seperti apa bekal keamanannya?
Rudi Fritz, sudah 10 tahun menjalani profesi sebagai sopir bus PT Freeport Indonesia. Dia menjelaskan bus antipeluru atau disebutnya bus armor biasa digunakan di daerah rawan serangan.
"Bus armor ini dilengkapi dengan lapisan dinding dengan armor anti peluru," ujar Fritz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus armor beroprerasi mengangkut karyawan Freeport Indonesia dari Terminal Gorong Gorong dan Bandara Moses Kilangin Timika menuju Tembagapura, yang jaraknya 80 kilometer atau sekitar 2,5 - 3 jam perjalanan.
Sejatinya, bus ini merupakan basis dari truk Iveco Trakker 380 4x4. Sementara bak belakangnya disulap untuk membawa penumpang.
Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua pernah menjelaskan bahwa bus anti peluru yang biasa digunakan untuk perjalanan dari Timika-Tembagapura sejauh 2,5 - 3 jam, dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam ini.
Hampir seluruh bagiannya anti peluru, termasuk jendela bus yang juga ditutup dengan plat logam anti peluru dengan hanya menyisakan seperdelapan bagian di sisi atas jendela agar cahaya bisa masuk.
Kendati sudah dibekali dengan armor, Fritz mengatakan sopir tetap menadapat tambahan perlindungan berupa rompi anti peluru hingga helm.
"Driver harus menggunakan body face, body face anti peluru, rompi dan helm," kata Fritz.
Beberapa fitur lain yang tersebut dalam bus itu dijelaskan Fritz, seperti tombol komunikasi dengan penumpang, seat belt, dan penyejuk udara.
"Penumpang harus menggunakan seat belt. Di dalam bus juga dilengkapi dengan AC dan lampu untuk kenyamanan kita," sambung Fritz.
Seperti disinggung sebelumnya, bus karyawan ini menggunakan basis dari truk Iveco Trakker 380 4Γ4, tetapi bak belakang diganti dengan manhaul bus bodies. Tiap unit bus buatan Italia tersebut bisa menampung 56-60 penumpang.
Untuk mendukung perjalanan karyawan, Iveco Trakker 380 diketahui menggunakan mesin yang bisa memuntahkan tenaga 380 hp di 1.500 - 1.900 rpm, dan torsi 1.800 Nm di 900 - 1.400 rpm.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini