Mobil otonom Toyota e-Pallete mengalami insiden saat perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020. Mobil otonom itu dilaporkan berhenti beroperasi setelah menabrak pejalan kaki dengan gangguan penglihatan di Kampung Atlet, Tokyo, Jepang.
Kepala Eksekutif Toyota Akio Toyoda meminta maaf atas insiden tersebut. Toyoda mengatakan kecelakaan itu menunjukkan adanya kesulitan bagi kendaraan otonom untuk beroperasi dalam keadaan seperti di kampung atlet selama Paralimpiade, di mana terdapat penyandang tunanetra atau orang-orang dengan disabilitas lainnya.
"Ini menunjukkan bahwa kendaraan otonom belum realistis untuk jalan normal," kata dia seperti dikutip Reuters, Sabtu (28/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mobil Otonom Pukau Atlet Olimpiade Tokyo |
Toyoda mengatakan kendaraan itu berhenti di persimpangan T dan hendak berbelok di bawah kendali manual operator yang menggunakan kendali joystick kendaraan. Mobil otonom itu menabrak pejalan kaki yang ternyata atlet dengan kecepatan sekitar 1 atau 2 kilometer per jam.
Perusahaan itu mengatakan sedang bekerja sama dengan penyelidikan polisi setempat untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. Toyota menambahkan bahwa mereka juga akan melakukan penyelidikan sendiri.
Dalam pernyataannya, produsen mobil Jepang itu mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo untuk mencegah insiden lebih lanjut.
Toyota e-Palette memiliki jangkauan hingga 150 kilometer dan teknologi gerakan untuk akselerasi dan pengereman yang mulus. Kendaraan ini dibekali sensor canggih seperti kamera dan LiDAR yang terus memantau rintangan dalam bidang pandang 360 derajat lengkap di sekeliling. Karenanya mampu mendeteksi mobil lain dan pejalan kaki di sekitarnya dan secara otomatis mengerem.
Kendaraan otonom listrik berbentuk kubus ini diperkenalkan pertama kali dalam ajang Tokyo Motor Show 2019 yang diadakan di Jepang. Panjangnya 5.255 mm, lebar 2.065 mm, dan tinggi 2.760 mm.
Namun oleh Toyota, kendaraan ini dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan Olympic Village. Sekarang memiliki pintu yang lebih besar sehingga lebih cepat dan mudah diakses, bahkan oleh para atlet yang akan berlaga di Paralimpiade. Demikian pula ketinggiannya, sehingga atlet yang jangkung sekalipun dapat masuk ke dalamnya dengan nyaman.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah