Round-Up

Xpander Gagal Nanjak di Sitinjau Lauik, Gara-gara Pakai FWD?

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 27 Agu 2021 09:23 WIB
Xpander kesulitan menanjak di Sitinjau Lauik. Kondisi tanjakan cukup ekstrem ditambah jalanan yang licin. Foto: Youtube Sitinjau Lauik Truck Video
Jakarta -

Viral di media sosial detik-detik Mitsubishi Xpander gagal menanjak di Sitinjau Lauik, Sumatera Barat. Sitinjau Lauik memang terkenal dengan tanjakan yang begitu ekstrem. Tak jarang mobil dan truk tak kuat melewati tanjakan ekstrem tersebut.

Dalam video yang diunggah YouTube Sitinjau Lauik Truck Video tepatnya di menit 3:14, terlihat sebuah Mitsubishi Xpander berkelir hitam kesulitan melewati tanjakan tajam tersebut. Mobil sempat berhenti di tengah tanjakan.

Saat kembali mencoba menanjak, mobil Xpander itu malah mengalami slip di ban depan. Saat itu memang jalanan sedang basah setelah diguyur hujan sehingga membuat Xpander yang memiliki penggerak roda depan (FWD) kesulitan menanjak. Pada akhirnya, Xpander tersebut bisa melintasi tanjakan dengan mengambil sudut melebar ke kanan.

Benarkah karena pakai penggerak roda depan atau front wheel drive (FWD) bikin Xpander ini gagal menanjak. Praktisi keselamatan berkendara bukan menyalahkan sistem penggerak mobilnya, tapi bagaimana cara pengemudi membawa mobilnya.

"Bukan tidak kuat, tapi mobil FWD mudah spin di tanjakan akibat distribusi beban tidak rata sehingga yang seharusnya ban depan mendapat traksi, ini hilang akibat dari beban berpindah ke belakang," kata Sony kepada detikcom, Rabu (25/8/2021).

Sony menegaskan, dalam menaklukkan tanjakan baik menggunakan mobil FWD atau RWD (penggerak roda belakang), sebaiknya lihat faktor sudut jalan terlebih dulu. Kemudian perhatikan alas jalan terbuat dari apa, kondisi keausan ban, serta kering atau basahnya permukaan jalan.

"Jadi untuk meminimalisir gagal menanjak dibutuhkan momen/ancang-ancang dari bawah sebelumnya, sehingga traksi ban terbantu," ucap Sony.

Atau, dalam kasus Xpander hitam gagal menanjak itu, Sony menyarankan pengemudi melebar ke kanan. Sebab, dengan melebar sedikit ke kanan, sudut tanjakan tidak curam ketimbang di bagian dalam tikungan yang sudut kemiringannya cukup tajam. Dan terbukti, Xpander hitam itu bisa tetap menanjak di Sitinjau Lauik setelah mengambil sudut melebar.

Pengaruh Skill Pengemudi

Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan kemampuan pengemudi juga mempengaruhinya. Tak melulu menyalahkan penggerak roda depan (FWD) atau penggerak roda belakang (RWD), skill pengemudi menjadi faktornya.

"Kasus ini sebenarnya menunjukkan--sorry banget--si pengemudi nggak paham bawa mobil, hanya ngegas saja. Mobil Xpander itu cukup bertenaga di situ. Bahkan dalam posisi berhenti begitu, saya yakin dengan elevasi sekitar 45 derajat, dia berhenti, dia nggak usah digas full, mobil itu naik," kata Jusri kepada detikcom, Kamis (26/8/2021).

Jusri memperhatikan cara pengemudi Xpander ini dalam menaklukkan tanjakan Sitinjau Lauik. Terlihat pengemudi Xpander ini panik sampai-sampai harus menginjak pedal gas sampai full. Yang terjadi adalah ban depan selip hingga berasap.

"Karena ini front wheel drive kan, dia gas saking nggak mau naik dia gas lagi sampai berasap sampai spin. Ini menunjukkan panik dan dia full throttle di permukaan elevasi yang tajam kemudian licin," ucap Jusri.

Dia menjelaskan, pada kondisi ini bobot kendaraan sedang bertumpu ke roda belakang. Sehingga roda depan sebagai penggerak tidak terlalu memberikan traksi. "Ditambah perilaku dia (menginjak gas full), sehingga yang terjadi spin," sebut Jusri.

Padahal, dalam menaklukkan tanjakan khususnya dengan mobil berpenggerak roda depan, Jusri mengatakan tak perlu menginjak gas full yang membuat roda depan spin. Injak gas secara perlahan dan bertahap.

"Karena pada saat kendaraan mundur, naluri driver responnya adalah gas diinjak full. Yang terjadi, kalau dia front wheel drive, bobot sedang bertumpu ke roda belakang, roda depan sedang mengambang, artinya spin, traksinya berkurang," jelas Jusri.

"Dia harus bergerak secara crawling (merayap), halus dan bertahap," ucapnya.

Selain itu, dalam menaklukkan tanjakan yang paling penting adalah menjaga momentum. Caranya, mengindikasikan segala situasi dari awal. Salah satunya dengan menjaga jarak.

"Dia harus bergulir terus. Kalau dia lihat ada mobil dekat-dekat situ, truk misalnya, pasti akan memperlambat momentum. Jadi harus jaga jarak, supaya tidak sampai berhenti di tengah tanjakan tadi. Kemudian pakai gigi yang pas," katanya.

"Usahakan jangan melakukan perlambatan saat menanjak. Caranya jaga jarak dari jauh, supaya tidak melakukan perlambatan. Kalau terlalu mepet, pasti dia akan melakukan perlmabatan ketika kendaraan di depan melakukan perlambatan atau berhenti. Jaga jarak supaya terus memelihara momentum," pungkas Jusri.

Tips Taklukkan Tanjakan Curam Pakai Mobil FWD

Sementara itu, Sony menyarankan saat di tanjakan yang disertai tikungan tajam seperti Sitinjau Lauik, ikuti jalur melebar agar tanjakannya tidak terlalu curam.

"Semakin dalam berada di sudut tikungan, semakin terjal derajatnya, hindari hal ini," kata Sony.

Sony mengatakan, hindari gas yang berlebihan saat menanjak. Hal itu justru membuat ban kendaraan spin akibat hilang traksi.

"Prinsip di tanjakan adalah bisa membagi rata distribusi berat kendaraan, itu susah. Karena pada umumnya pengemudi tahunya cuma digas mobil jalan. Untuk membuat kendaraan sukses menanjak, pastikan ada ancang-ancang dan cari pijakan dengan derajat yang tidak curam, alas rata dan tidak agresif," saran dia.

Sony juga tidak menyarankan memainkan kopling pada mobil manual. Hal itu malah membuat ban penggerak semakin cepat berputar dan mudah selip.

"Mundur dulu (saat tak kuat menanjak dan sampai berhenti) oke kalau kosong dan nggak licin. Tapi lebih baik setir diarahkan melebar supaya sudut tanjakan tercapai ideal," ucapnya.

Sony menegaskan, dalam menaklukkan tanjakan baik menggunakan mobil FWD atau RWD (penggerak roda belakang), sebaiknya lihat faktor sudut jalan terlebih dulu. Kemudian perhatikan alas jalan terbuat dari apa, kondisi keausan ban, serta kering atau basahnya permukaan jalan.

"Jadi untuk meminimalisir gagal menanjak dibutuhkan momen/ancang-ancang dari bawah sebelumnya, sehingga traksi ban terbantu," ucap Sony.



Simak Video "Fakta-fakta Pengemudi Xpander Seruduk Porsche Berujung Jadi Tersangka"

(rgr/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork