Diskon PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) 100% untuk mobil 1.500 cc ke bawah memang diperpanjang sampai Agustus 2021. Namun, pengumuman perpanjangan diskon PPnBM yang disampaikan pada pertengahan Juni membuat masyarakat kembali menunda pembelian mobil baru.
Pengumuman perpanjangan diskon PPnBM itu tidak langsung dibarengi dengan penerapan peraturannya. Hal itu membuat konsumen yang ingin membeli mobil baru memilih menunda pembelian. Hal ini hampir sama dengan kejadian pada Februari 2021. Ketika itu, pemerintah mengumumkan adanya diskon PPnBM yang berlaku Maret 2021 sehingga konsumen memilih tidak membeli mobil pada Februari.
"Awalnya, Juni kita prediksi akan naik tinggi. Tapi yang terjadi seperti pada pertengahan Februari. Juni keluar pengumuman pemerintah bahwa yang namanya (diskon) PPnBM 100% diperpanjang dari Juni sampai Agustus, padahal waktu dua minggu pertama Juni penjualan dan SPK (pemesanan kendaraan) itu sudah menunjukkan tren yang bagus. Pas pertengahan Juni keluarlah pengumuman seperti itu," kata Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terjadi bukannya customer cepat-cepat memesan. Yang terjadi mereka malah menunda pembeliannya. Padahal sudah jelas bahwa bulan Juni sampai Agustus dilanjutkan PPnBM 100%," katanya.
Awalnya, kata Hendrayadi, penjualan mobil pada Juni 2021 diperkirakan booming seperti pada April yang menyentuh angka 80 ribu unit. Namun kenyataannya kenaikan penjualan mobil pada Juni 2021 hanya sedikit.
"Bulan Juni ini, retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) naiknya sedikit sekali. Karena Juni kemarin dinamikanya banyak juga. Naiknya hanya 2 ribu dari 64 ribu ke 66 ribu unit," kata Hendrayadi.
Bukan cuma pengumuman perpanjangan diskon PPnBM yang membuat konsumen menunda pembelian mobil baru pada Juni. Kebijakan PPKM mikro juga mempengaruhi penjualan mobil Juni yang tidak naik terlalu signifikan.
"PPKM itu bukan hal yang terlalu menjadi momok, karena kita sudah biasa, tapi lebih banyak customer menunda (pembelian mobil) sampai ada kepastian. Sehingga kita mengatakan Juni tidak tumbuh maksimal karena kondisinya wait and see," jelas Hendrayadi.
Kini, industri otomotif dihadapi tantangan baru, PPKM Darurat. PPKM Darurat kemungkinan juga akan mempengaruhi penjualan mobil. Menurut Hendrayadi, meski ditambah diskon PPnBM, penjualan mobil tahun ini dengan adanya PPKM Darurat diperkirakan hanya 750 ribu unit.
"Prediksi kita 750 ribu (unit). Tapi karena masih ada (diskon PPnBM) mungkin naik sedikit menjadi 800 ribu (unit)," ucap Hendrayadi.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!