Produksi Mobil Mau Digenjot karena PPnBM, tapi PPKM Kini Datang

Produksi Mobil Mau Digenjot karena PPnBM, tapi PPKM Kini Datang

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 23 Jun 2021 20:26 WIB
Pabrik milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang resmi melahirkan mobil Sienta. Toyota menargetkan produksi 4.000 unit/bulan.
Ilustrasi produksi mobil Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro mulai berlaku pada 22 Juni hingga 5 Juli 2021. Kebijakan ini bersamaan dengan perpanjangan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 100 persen yang diperpanjang hingga Agustus 2021. Lantas bagaimana kegiatan produksi mobil?

Industri otomotif termasuk dalam kegiatan sektor esensial dapat beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan mengatur operasional selama pengetatan PPKM Mikro. Saat ini ada tiga mobil diskon PPnBM 100 persen yang diproduksi Toyota, yakni Yaris, Vios, dan Sienta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang secara aturan karena kita produksi bisa 100 persen. Tapi untuk office sudah sejak pandemi policy kita tidak berubah, 25 persen WFO (Work From Office), 75 persen WFH (Work From Home) sekaligus transformasi ke digital," kata Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam saat dihubungi detikOto, Selasa (23/6/2021).

"Kita lagi usaha capacity up, tapi nggak mudah sedang Covid-19," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sementara PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang memproduksi mobil PPnBM 100 persen seperti Xenia, Luxio, Terios, Rocky, dan Gran Max. Juga mobil Toyota seperti Avanza, Raize, dan Rush. PPKM Mikro bukan isu baru bagi pabrikan otomotif, pihak Daihatsu sudah menyesuaikan produksi sejak tahun lalu.

"Pabrik sejak awal pandemi selalu mengikuti protokol kesehatan, jadi bukan suatu issue baru," kata Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Daihatsu, Amelia Tjandra kepada detikOto, Selasa (23/6/2021).

Amel menjelaskan sebelum wabah Covid-19 merebak, produksi pabrik Daihatsu berkapasitas 530 ribu unit per tahun. Namun kemudian diturunkan untuk menyesuaikan protokol kesehatan.

"Setelah Covid merebak, jadi 330 ribu (kapasitas produksi). Setelah dilakukan inovasi di pabrik dengan mengikut protokol kesehatan kapasitas jadi 430 ribu setahun," terang Amel.

Model mobil lain yang mendapatkan diskon PPnBM 100 persen ialah Honda Brio RS, Mobilo, BR-V, HR-V, City Hatchback, dan CR-V. Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan sejak adanya pembatasan pada 2020 lalu, pihaknya juga sudah menerapkan protokol kesehatan.

"Saat ini pabrik kami sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan sesuai dengan peraturan yang diterapkan," kata Billy.

Pun demikian dengan Suzuki Indomobil Sales (SIS), permintaan akan mobil yang mendapat relaksasi PPnBM 100 persen dari Suzuki Ertiga dan Suzuk XL7. Tak masalah dengan kebijakan PPKM Mikro yang diberlakukan pemerintah.

"Pengetatan operasional dan prokes sudah Suzuki lakukan sejak awal pandemi, Maret 2020. Untuk produksi kami atur sebisa mungkin agar tetap stabil tapi juga tetap menerapkan prokes dengan ketat. Hal ini membuat kami lebih adaptif," tutur 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra kepada detikOto, Selasa (23/6/2021).

"Kami siap mengikut peraturan tersebut (PPKM). Kami yakin, pengalaman kami selama ini bisa tetap menjaga produktivitas di samping menjaga kesehatan, dan keamanan," tambah Donny.




(riar/din)

Hide Ads