Pemerintah bakal perpanjang relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil baru 1.500 cc ke bawah. Periode pelaksanaan kebijakan ini otomatis menggantikan jadwal yang sudah berlaku. Bagaimana skemanya?
Relaksasi PPnBM sudah dirilis sejak Februari 2021 lalu. Diskon PPnBM ini diatur tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.
Dalam beleid tersebut PPnBM ditanggung oleh pemerintah atas penyerahan kendaraan bermotor sebesar 100% berlaku sejak Maret hingga Mei. Kemudian sebesar 50% masa pajak Juni hingga Agustus. Lalu diskon PPnBM 25 persen (konsumen hanya membayar 75 persen PPnBM) yang berlaku September-Desember 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Juni, Pemerintah mengumumkan akan melakukan perpanjangan relaksasi PPnBM 100 persen hingga bulan Agustus 2021. Selanjutnya, periode untuk diskon PPnBM 50 persen diperpanjang menjadi bulan Desember 2021.
Perpanjangan pemberian insentif PPnBM nol persen ini diusulkan oleh Menperin dan disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati dalam rapat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (11/6).
"Ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, diperlukan terobosan untuk tetap menciptakan iklim usaha yang kondusif di tengah kondisi pandemi. Ini bertujuan membangkitkan kembali gairah usaha di tanah air, khususnya sektor industri, yang selama ini konsisten berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Minggu (13/6/2021).
Namun relaksasi ini untuk kategori mobil bermesin di bawah 1.500cc berpenggerak 4x2, dan nilai local purchase minimal 70 persen. Tercatat ada 23 model yang bakal merasakan PPnBM tersebut.
Perpanjangan relaksasi PPnBM ini mengubah periode yang sebelumnya berlaku. Bila melihat skema bertahap, 25 persen yang seharusnya berlaku pada September-Desember 2021 kemungkinan bakal mundur. Apakah bakal diterapkan pada tahun 2022?
"Kita tunggu keputusan pemerintah saja ya," tanggap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto saat dihubungi detikOto, Senin (14/6/2021).
Efek PPnBM
Berdasarkan data retail sales Gaikindo, khusus mobil-mobil di bawah 1.500 cc berpenggerak 4x2 memang trennya mengalami secara retail kenaikan dari Maret 2021. Pada Januari mobil-mobil seperti Avanza cs ini terjual 33.169 unit, Februari merosot 15.194 unit, penjualan lalu meroket seiring berlakunya PPnBM nol persen di bulan Maret, yakni 41.036 unit, April 33.063 unit, dan Mei turun lagi jadi 28.940 unit.
Sedangkan untuk sedan di mana hanya Toyota Vios yang mendapat relaksasi ini bisa terjual 846 unit pada Januari - Mei 2021. Naik hampir dua kali lipat jika dibandingkan secara year on year, yang terjual 484 unit.
Kemenperin mencatat hingga saat ini potensi sektor otomotif didukung sebanyak 21 perusahaan, dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun dan serapan tenaga kerja langsungnya sebanyak 38 ribu orang. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang turut bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
"Artinya, industri otomotif menjadi salah satu penggerak perekonomian yang pertumbuhannya harus segera dipercepat karena industri ini melibatkan banyak pelaku usaha lokal dalam rantai produksinya mulai dari hulu hingga ke hilir," papar Menteri Perindustrian Agus.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah