Rocky dan Raize Inden, Daihatsu: Bikin Mobil Nggak Semudah Bikin Roti

Rocky dan Raize Inden, Daihatsu: Bikin Mobil Nggak Semudah Bikin Roti

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 27 Mei 2021 12:45 WIB
Test drive Daihatsu Rocky
Produksi Daihatsu Rocky dan Toyota Raize tidak mungkin ditingkatkan. Foto: Dok. Astra Daihatsu Motor (ADM)
Jakarta -

Daihatsu Rocky dan Toyota Raize varian mesin 1.000cc turbo mendapat disambut positif oleh konsumen di Tanah Air. Buktinya, permintaan terhadap kedua mobil kembar itu cukup banyak, sehingga mengakibatkan konsumen inden berbulan-bulan. Di sisi lain, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku pihak penanggungjawab produksi Rocky dan Raize menegaskan tidak mungkin meningkatkan kapasitas produksi kedua mobil tersebut.

Seperti disampaikan Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, Daihatsu sudah membuat planning produksi Raize dan Rocky selama 3 bulan ke depan, dengan estimasi plus minus 20 persen, baik kepada ADM di dalam produksinya maupun kepada vendor rekanan.

Toyota RaizeToyota Raize Foto: Luthfi Anshori/detikOto

"Saya selalu bilang bikin mobil itu tidak seperti bikin roti atau pisang goreng yang vendornya satu. Karena vendor yang terkait itu, first tier, sampai second tier bisa 1.500, kalau nggak dibikin aturan, akan sulit. Mereka berhubungan dengan banyak vendor dan orang, jadi secara konsep seperti itu," buka Amel di area Test Course R&D Center (Research and Development) ADM, Karawang, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amel menegaskan bahwa fasilitas produksi ADM tidak bisa meningkatkan kapasitas produksi Rocky dan Raize, termasuk dengan cara mengorbankan kapasitas produksi mobil lain untuk dialihkan memproduksi kedua mobil SUV kompak itu. Selain itu, Amel juga menyebut jika Daihatsu lebih mengutamakan kesehatan karyawan.

"Dalam zaman Covid, kapasitas terpakai kita tidak bisa optimal, karena kita harus mengikuti protokol kesehatan, yang namanya protokol Covid di ADM dijalankan secara optimal. Kami tidak mau mengabaikan dan mengendurkan protokol demi untuk mendapatkan volume yang lebih besar, itu tidak terjadi di ADM. Karena kesehatan karyawan ADM menjadi prioritas, sangat sulit menambah kapasitas produksi di zaman seperti ini, akibatnya kemungkinan besar demand kita akan lebih besar dari suplai. Selama Covid masih ada, kemungkinan besar akan sulit memenuhi karena protokol menjadi prioritas," tegas Amel.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Daihatsu sudah membantah jika panjangnya inden Raize dan Rocky dikarenakan terganggunya produksi akibat kelangkaan chip atau semi konduktor di pasar global. Daihatsu mengatakan jika produksi mobil mereka saat ini masih dalam tahap normal.

"Saya bisa katakan nggak semua tipe mengalami kesulitan (chip) atau shortage (kekurangan) untuk semi konduktor. Sampai hari ini pabrik ADM, masih beroperasi secara normal. Tapi kami akan mengamati tipe-tipe tertentu, apakah akan mengalami shortage," jelas Amel.




(lua/din)

Hide Ads