Daihatsu Rocky merupakan produk PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pertama yang menggunakan platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture). Berkat teknologi tersebut, mobil Daihatsu di Indonesia pun sekarang dianggap 'naik kelas'. Kok bisa?
Seperti disampaikan oleh R&D-Testing Department Head PT Astra Daihatsu Motor, Audi Tarantini, platform DNGA diluncurkan Daihatsu Motor Corporation pertama kali pada 2017. Platform Daihatsu DNGA disebut mengalami perubahan luas dibanding platform sebelumnya.
Secara spesifik, menurut Audi ada 3 perubahan utama di model DNGA, yaitu struktur yang meliputi lantai dan bagian suspensi, lalu powertrain engine dan transmisi, dan yang ketiga safety, baik itu active safety maupun passive safety.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kami berhasil merancang Daihatsu Rocky agar tenang, stabil, dan nyaman dikendarai berkat teknologi continues skeleton. Artinya rangka di bawahnya itu menyambung dari depan sampai belakang, sedangkan model yang lama itu terpisah. Dengan teknologi ini, mengurangi efek twist atau body roll," kata Audi, di area Test Course R&D Center (Research and Development) PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Karawang, Selasa (25/5/2021).
Lanjut ke teknologi kedua adalah new geometry suspension. Menurut Audi, suspensinya dibuat baru, sehingga ketika dipakai di kondisi jalan bergelombang, pandangan mata pengendara tidak akan capek.
"Kemudian hi-tensile material, penggunaan material yang ringan, namun kuat, sehingga berefek ke konsumsi bahan bakar," sambung Audi.
Evolusi berikutnya adalah di mesin dan transmisi. Daihatsu mengklaim berhasil mengembangkan Rocky yang irit bahan bakar, tenaganya besar, namun ramah lingkungan. Itu bisa dicapai berkat teknologi dual port dan low penetration spray.
![]() |
"Dual port itu injeksi bahan bakar, yang biasanya ada satu sekarang ada dua port. Dan semburan kabut dibuat efeknya seperti angin puyuh, jadi lebih cepat penetrasinya ke combustion chamber," jelas Audi.
Selanjutnya adalah mesin yang lebih kompak atau kecil, dengan teknologi terbaru, sehingga memungkinkan mesin lebih hemat bahan bakar. Kemudian lubang pembuangannya dibuat menjadi satu lubang.
"Kemudian evolusi transmisi. Rocky itu menggunakan transmisi CVT, tapi istimewa, yaitu D-CVT atau Dual CVT. Dual CVT maksudnya ketika kecepatan rendah menggunakan belt, tapi begitu kecepatan tinggi dia berubah menjadi gear melalui planetary gear. Hasilnya, konsumsi bahan bakar lebih hemat, kemudian ketika kecepatan tinggi suara yang dihasilkan lebih senyap dan akselerasinya lebih cepat," ujarnya lagi.
Tak hanya dari segi sasis dan mesin, platform DNGA juga merujuk pada teknologi keselamatan dan keamanan yang disematkan. Dijelaskan Audi, Daihatsu Rocky sudah menggunakan active safety dan passive safety.
![]() |
"Passive safety mengurangi risiko setelah terjadinya kecelakaan. Misalnya seatbelt dan airbag. Tapi untuk yang active safety ada Anti-lock Braking System, Electronic Distribution Brake, Vehicle Stability Control, ada pula Hill Start Assist ketika menanjak di mal-mal tidak perlu takut mundur mobilnya, dan yang terbaru adalah ASA atau Advance Safety Assist. Ada 6, yakni Pre Collision Warning, Pre Collision Braking, Pedal Misoperation Control, Front Departure Alert, Lane Departure Warning, dan Lane Departure Prevention," jelas Audi.
Ditambahkan Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, dengan paket teknologi yang ditawarkan, Daihatsu Rocky ingin meng-cover kustomer yang lebih besar.
"Mereka yang biasanya tidak memilih Daihatsu karena berbeda yang dipilih, sekarang kami tawarkan, makanya di sini disebut Daihatsu exist, Daihatsu yang berbeda dengan Daihatsu pada umumnya. Kami menawarkan satu kesempatan, experience Daihatsu untuk kustomer-kustomer baru yang biasanya tidak pernah mendapatkan experience pada produk-produk Daihatsu sebelumnya," ujar Amel, dalam kesempatan yang sama.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah