Kapan Mobil Listrik Bisa Lebih Murah dari Mobil BBM? Tunggu 2027!

Kapan Mobil Listrik Bisa Lebih Murah dari Mobil BBM? Tunggu 2027!

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Selasa, 18 Mei 2021 06:36 WIB
Tim detikcom membuktikan seberapa tangguh mobil listrik bisa dikendarai untuk perjalanan jarak jauh. Hyundai Ioniq langsung gas Jakarta-Bali.
Masih harus menunggu sampai beberapa tahun lagi sebelum harga mobil listrik bisa lebih murah dari mobil BBM (Grandyos Zafna/detikOto)
Jakarta -

Tren penggunaan mobil listrik sedang naik daun di Indonesia. Terbukti dengan beberapa pabrikan mobil yang terus berlomba-lomba menawarkan pilihan mobil listrik lengkap dengan keunggulannya masing-masing.

Di balik itu semua, mobil listrik yang ada saat ini di dunia, dan Indonesia khususnya, seluruhnya masih dijual dengan harga yang cenderung lebih mahal dibanding mobil berbahan bakar minyak. Hal itu tentunya dipengaruhi oleh biaya produksi yang tinggi.

Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh BloombergNEF mengatakan di 2027 biaya produksi mobil listrik akan lebih murah dari mobil bbm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, rata-rata harga sebelum pajak dari mobil listrik kelas medium ada di angka 33,3 ribu Euro (sekitar 580,4 juta), sedangkan untuk mobil bbm ada di 18,6 ribu Euro (Rp 324,2 juta). Menurut penelitian (BloombergNEF) di tahun 2026 kedua mobil ini diprediksi akan dijual seharga 19 ribu Euro," tulis The Guardian.

Bahkan penelitian BloombergNEF tersebut mengungkapkan, kalau di 2030 harga jual mobil listrik akan lebih murah. "Pada 2030 nanti, mobil listrik yang sama diprediksi akan dijual 16.3 ribu Euro sebelum pajak, sedangkan mobil yang sama dengan bahan bakar akan dijual seharga 19.9 ribu Euro," lanjut mereka.

ADVERTISEMENT

Adapun penurunan biaya produksi ini disebabkan oleh adanya jalur produksi khusus di pabrik pembuatan mobil dan juga penurunan harga baterai tiap tahunnya. Hal itu diungkapkan oleh salah satu organisasi non-profit yang berlokasi di Brussel, Transport & Environment.

"Harga (baterai) akan turun sekitar 58% dari tahun 2020 dan 2030 ke 58 Dollar Amerika per kilowatt hour," tulis The Guardian.




(din/din)

Hide Ads