Sebulan Relaksasi PPnBM Penjualan Mobil Naik, Larangan Mudik Nggak Ngaruh

Sebulan Relaksasi PPnBM Penjualan Mobil Naik, Larangan Mudik Nggak Ngaruh

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 09 Apr 2021 07:53 WIB
Penampakan dari atas Booth Honda di IIMS 2016
Berkat Diskon PPnBM, penjualan mobil naik. Larangan mudik dipercaya tak pengaruhi penjualan. Foto: Honda Prospect Motor
Jakarta -

Pemerintah telah memberikan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Kebijakan diskon PPnBM ini diberlakukan sejak 1 Maret 2021. Apa pengaruhnya terhadap industri otomotif Indonesia?

Untuk diketahui, kebijakan diskon PPnBM ini bertujuan untuk membangkitkan industri otomotif Indonesia. Dengan bangkitnya industri otomotif, diharapkan perekonomian Indonesia juga akan pulih.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, diperhitungkan dapat terjadi peningkatan produksi yang akan mencapai 81.752 unit. Estimasi terhadap penambahan output industri otomotif juga diperkirakan akan dapat menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp 1,4 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya. Soalnya, dalam menjalankan bisnisnya, industri otomotif memiliki keterkaitan dengan industri pendukung, di mana industri bahan baku berkontribusi sekitar 59% dalam industri otomotif. Terlebih, industri otomotif sendiri menyumbang sekitar 1,5 juta tenaga kerja.

Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, relaksasi pajak ini merupakan keputusan yang baik dari pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui sektor otomotif. Menurut Billy, dampak dari diskon PPnBM ini sangat terasa oleh pabrikan maupun pemasok komponen lokal, termasuk usaha kecil menengah di dalamnya.

ADVERTISEMENT

"Relaksasi PPnBM ini juga sangat berpengaruh pada penjualan di bulan Maret lalu," kata Billy kepada detikcom.

Billy melaporkan, penjualan mobil Honda secara keseluruhan (termasuk mobil yang tidak dapat diskon PPnBM) naik 167% dibanding bulan Februari.

"Honda Brio RS 2.148 unit naik 309% dibanding Februari, Mobilio 1.078 unit naik 372%, HRV 1.5 sebanyak 2.918 unit naik 425% dibanding Februari dan BRV 286 unit naik 318%," sebut Billy.

Hal senada juga diungkapkan Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso. Hendrayadi mengatakan, penjualan mobil Daihatsu yang dapat diskon PPnBM mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. Adapun mobil Daihatsu yang dapat diskon PPnBM antara lain Daihatsu Xenia, Daihatsu Terios, Daihatsu Luxio, dan Daihatsu Gran Max Minibus.

"Secara penjualan dari empat model Daihatsu yang terdampak relaksasi tersebut di bulan Maret kemarin mengalami pertumbuhan sebesar 67% dibanding Februari. Sedangkan secara total varian Daihatsu mengalami pertumbuhan sebesar 30% dibanding Februari," ungkap Hendrayadi.

Larangan Mudik Tak Pengaruh

Sementara itu, momen mudik Idulfitri biasanya menjadi kebangkitan industri otomotif di mana penjualannya meningkat. Sebab, sebelum COVID-19 melanda, banyak masyarakat yang ingin membeli mobil baru untuk dipakai mudik Lebaran.

Namun, tahun ini pemerintah memberlakukan larangan mudik. Akankah penjualan mobil akan tergerus mengingat mudik lebaran dilarang?

Menurut Billy, larangan mudik tak serta merta membuat penjualan mobil menurun. Target penjualan mobil tahun ini pun masih tetap. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menetapkan target penjualan mobil tahun ini sebanyak 750.000 unit.

"Untuk tren pembelian mobil saat ini tidak hanya terpengaruh pada kebutuhan untuk melakukan perjalanan mudik ya, tetapi lebih pada kebutuhan transportasi sehari-hari yang lebih aman dan nyaman pada masa normal baru. Menurut kami pembatasan mudik tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar otomotif," tegas Billy.




(rgr/din)

Hide Ads